DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Usai mencuat kabar terjadinya kekosongan darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Banda Aceh akibat adanya pengiriman kantong darah ke Tangerang, Gubernur Aceh Nova Iriansyah memberikan arahan mendonorkan darahnya langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA).

Hal itu disampaikan Sekda Aceh Taqwallah melalui Staf Ahli Gubernur Aceh, Iskandar Syukri, Kamis (12/5/2022). 

“Atas arahan Pak Gubernur melalui Sekda, ASN Pemerintah Aceh dipersilakan untuk langsung mendonorkan darah ke Instalasi Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin,” tuturnya.

Kebijakan itu dilakukan menyusul adanya informasi terjadi kekosongan darah di Banda Aceh yang oleh banyak pihak dinilai kontradiktif.

Iskandar menyebutkan, gubernur telah mengirimkan surat permohonan kepada Pengurus PMI Pusat untuk melakukan audit investigasi terhadap pemberitaan di banyak media terkait pengiriman darah dari PMI Kota Banda Aceh ke Tangerang, guna menghindari munculnya ketidakpercayaan masyarakat dan pendonor aktif dalam mendonorkan darahnya pada Palang Merah Indonesia.

"Sembari menunggu hasil audit dari PMI Pusat, Pemerintah Aceh sementara waktu menunda kegiatan donor darah pada PMI Kota Banda Aceh," jelasnya.

Karena hal itulah, pelaksanaan donor darah ASN Pemerintah Aceh, pada Kamis hari ini dan Jumat besok akan dilangsungkan di instalasi Transfusi Darah RSUDZA. Mereka yang masuk jadwal donor darah adalah ASN dari Sekretariat Daerah Aceh. 

Pelaksanaan pada hari ini ditinjau langsung oleh Iskandar Syukri dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Muhammad Iswanto. Selain itu juga hadir Direktur dan para Wakil Direktur RSUDZA.

Iskandar memberikan apresiasi kepada ASN yang datang ke RSUDZA. Meski hari pertama pelaksanaan di tempat yang baru, tetap tak menurunkan minat ASN untuk mendonorkan darah. 

Di mana pada hari Kamis (12/5/2022), sebanyak 34 kantong darah berhasil dikumpulkan dari ASN Sekretariat Daerah Aceh.

Pada Jumat (13/5/2022) besok, ASN Setda yang belum mendonor, akan datang mendonorkan darah ke Instalasi Transfusi Darah RSUDZA. 

“Pastinya semua itu karena kesadaran para ASN bahwa donor darah menyehatkan pribadi pendonor dan tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat,” tukasnya.

Iskandar mengharapkan, donor darah para ASN bisa menjadi budaya yang mengakar. Di mana, para ASN bisa sadar bahwa setetes darah mereka bisa memberikan kehidupan bagi masyarakat lainnya. [HA]