Gubernur Aceh Rotasi 7 Pejabat Eselon II, Akademisi Sampaikan Ini
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gubernur Aceh Nova Iriansyah melakukan rotasi dan mutasi terhadap tujuh pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Aceh.
Menanggapi hal itu Akademisi sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) UIN Ar-Raniry, Dr Ernita Dewi mengatakan, rotasi pejabat di perintahan Aceh ini harus menghasilkan pengganti yang lebih baik dari sebelumnya.
"Harus diganti dengan orang yang tidak lebih baik dari sebelumnya atau minimal yang setara, kalau tidak rotasi ini akan menjadi sia-sia belaka," jelas Dr Ernita saat dihubungi Dialeksis.com, Rabu (6/1/2021).
Ia menuturkan, karena sedang masa pandemi, siapapun yang menjadi sosok pengganti sebagai pejabat eselon II Pemerintah Aceh nantinya, maka harus fokus terhadap penanganan Covid-19.
"Siapapun yang duduk sebagai pejabat pengganti, terutama di masa pandemi ini dan kita masih fokus penanganan Covid-19, saya harap pengganti pak Azharuddin sebagai Direktur RSUZA adalah orang yang lebih baik dari beliau," ungkap akademisi itu.
"Kemudian Kepala Dinas Koperesi dan UKM Aceh. Masa pak Wildan sudah sangat baik menurut saya. Makanya kita sangat menanti bagaimana gebrakannya kadis pengganti ini, banyak usaha-usaha kecil yang terdampak. Harus punya visi-misi dan pemikiran inovatif terkait UMKM," tambahnya.
Akademisi FISIP UIN Ar-Raniry itu juga mempertanyakan kebijakan rotasi pejabat eselon II itu tanpa menyiapkan pengganti definitif.
"Saya di sini agak sedikit heran kenapa ketika mau diganti, justeru yang dilakukan adalah menunjuk pelaksana tugas (Plt). Seharusnya ketika dilakukan pergantian, sudah ada calon yang lebih baik yang bakal menjadi pengganti. Ini kenapa, belum siap calon baru, yang lama sudah diganti. Sebaiknya tidak ada Plt," ungkap Dr Ernita.
Ia berharap, para pengganti pejabat eselon II itu merupakan orang-orang yang punya kompetensi dan inovatif, serta satu visi-misi dan bisa bekerjasama dengan Gubernur Aceh dalam mewujudkan target yang diinginkan bisa dicapai ke depan.
"Terlepas dari itu semua, yang dipilih harus benar-benar orang kompeten di bidangnya, tidak hanya punya kedekatan, tapi punya sesuatu yang lebih wah dan lebih hebat dibanding dengan pejabat yang diganti sebelumnya," jelas Dr Ernita.
"Terakhir, jabatan itu amanah yang kapan saja dapat digantikan. Jadi ini bisa kita lihat sebagai hal yang biasa, tetapi tentu saja harapan masyarakat mutasi ini harus memberikan harapan baru yang lebih baik bagi masyarakat ke depan," tutupnya.
Adapun Ke tujuh pejabat yang dimutasi yaitu pertama Kadis Koperasi dan UKM, Dr Wildan MPd. Untuk mengisi kekosongan posisi kadis sementara ditunjuk pelaksana tugas yakni Kadis Perindag Aceh, Ir Tanwir.
Kedua, Kepala Arpus Dr Roeslan Abdul Gani. Untuk mengisi posisi kepala Arpus sementara ditunjuk pelaksana tugasnya Sekretaris Arpus, T Miftah.
Ketiga Direktur RSUZA, Dr Azharuddin, sebagai pelaksana tugasnya ditunjuk Wadir Pelayanan, Dr Endang.
Keempat Wadir Umum RSUZA, Muhazar, sebagai pelaksana tugasnya ditunjuk Kabag Program RSUZA, dr Iramaya.
Kelima Wadir Penunjang Fachrul Rizal, ditunjuk pelaksana tugasnya Kabag Logistik, Yusrizal. Keenam Direktur RSIA, Nyak Rinda, ditunjuk pelaksana tugasnya Kadiskes Aceh, dr Hanif.
Sedangkan ketujuh Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Ir Syahrial, ditunjuk sebagai pelaksana tugasnya Kadistanbun Aceh, Abdul Hanan, SP, MP.
- Adakah Sanksi Bagi Warga Aceh Yang Menolak Vaksin, Kadinkes: Belum Ada
- Gubernur dan Kapolda Aceh Siap Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin
- Ketua MPU Banda Aceh Sampaikan Tantangan Penerapan Syariat Islam Terdapat Pada Para Pejabat
- Kepsek YPAC Tunarungu: Semua Pihak Sangat Antusias Untuk Sekolah Tatap Muka