DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Suasana hangat penuh keakraban terlihat ketika Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, bersama rombongan pejabat Pemerintah Aceh melakukan silaturahmi halal bihalal Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah ke kediaman Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh pada Jumat (6/6/2025) pagi.
Dalam video yang dilansir oleh Dialeksis.com dan diunggah ke akun Instagram resmi @muzakirmanaf1964 serta akun sang istri, Marlina Usman, terlihat Gubernur Aceh tiba dengan mengenakan busana Melayu berwarna putih, didampingi Marlina Usman yang tampil anggun dengan busana biru laut.
Kedatangan mereka disambut langsung oleh jajaran pimpinan Kejati Aceh di pintu gerbang rumah dinas Kejati.
Silaturahmi tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat penting dari Pemerintah Aceh, di antaranya Plt Sekda Aceh, beberapa kepala dinas, dan perwakilan instansi vertikal.
Suasana berlangsung dalam nuansa kekeluargaan, dengan hidangan khas Idul Adha tersaji di meja.
Namun, unggahan video kunjungan halal bihalal ini justru menuai beragam komentar dari warganet Aceh. Beberapa mempertanyakan etika dan simbolik kekuasaan dalam silaturahmi tersebut.
Akun Instagram @spionase808 berkomentar“Meu balek jak nyan, seharusjih si Kajati nyan jak bak Gub lah.” (Bukan begitu mestinya, seharusnya Kajati yang berkunjung ke Gubernur.)
Komentar senada datang dari akun @acehreal_ yang menyebut“Seharus jih jamee yang jak saweu ureung po rumoh, kon malah kebalikan jih.” (Seharusnya tamulah yang datang ke rumah pemilik rumah, bukan sebaliknya.)
Sementara akun @awir.muna melontarkan komentar dengan nada sindiran “Rayeuk hukom bak Kajati hai rakan?”(Apakah kekuasaan besar itu di Kajati, kawan?)
Namun, tak sedikit pula netizen yang justru mengapresiasi langkah Gubernur Aceh tersebut sebagai bentuk kerendahan hati dan keharmonisan hubungan antarlembaga. Akun @dickyzulkarnain3 menuliskan "Konsiliasi, koordinasi, konsentrasi. Mohon maaf lahir batin Pak Gubernur.” [nh]