Ketua Halaqah Aneuk Bangsa Sagoe Kuta Radja, Muksalmina. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Halaqah Aneuk Bangsa (HAB) Sagoe Kuta Radja dengan penuh semangat menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan Illiza-Afdhal yang baru saja resmi dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh untuk periode 2025-2030 pada Rabu (12/2/2025).

Pelantikan ini menjadi sebuah momen yang sangat berarti bagi masyarakat Banda Aceh, yang dengan antusias menantikan perubahan dan kemajuan di berbagai aspek kehidupan.

Dalam pernyataan yang disampaikan kepada media, Ketua HAB Sagoe Kuta Radja, Muksalmina, mengungkapkan keyakinannya bahwa kepemimpinan Illiza dan Afdal akan membawa dampak yang signifikan dan positif bagi daerah. 

"Kami memiliki kepercayaan penuh bahwa kedua pemimpin ini akan mampu membawa Banda Aceh menuju arah yang lebih baik. Kami siap memberikan dukungan sepenuhnya terhadap berbagai program yang akan dilaksanakan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pengembangan daerah secara keseluruhan," tegasnya, Kamis (13/2/2025).

Muksalmina juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh Aceh saat ini, khususnya terkait dengan pendanaan daerah. 

"Salah satu isu yang sangat krusial adalah berkaitan dengan pendanaan. Diperkirakan bahwa dana transfer dari pemerintah pusat akan mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2027 mendatang. Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang serius bagi pemimpin baru Kota Banda Aceh untuk mencari alternatif sumber pendanaan guna menjaga stabilitas fiskal yang sangat diperlukan," jelasnya.

Sebelum Pilkada Banda Aceh, Halaqah Aneuk Bangsa Sagoe Kuta Radja juga pernah mengadakan audiensi dengan calon Walikota Illiza Sa'aduddin Jamal. Dalam pertemuan tersebut, Halaqah Aneuk Bangsa menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung moda transportasi tradisional yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Banda Aceh, seperti becak dan labi-labi. 

"Kami prihatin terhadap pergeseran pola transportasi akibat perkembangan teknologi dan kehadiran ojek dan taksi online. Namun, Forum HABa berpendapat bahwa moda transportasi tradisional ini memiliki nilai historis dan kultural yang tidak boleh dilupakan," ungkap Muksalmina.

Halaqah Aneuk Bangsa mengusulkan agar pemerintah dapat menjaga dan memodernisasi moda transportasi tradisional ini melalui penerapan sistem aplikasi yang diperbarui. Dengan cara ini, moda transportasi tradisional dapat tetap eksis, bersaing dengan moda transportasi online, dan memberikan manfaat bagi masyarakat Banda Aceh.

Beliau kemudian menggarisbawahi pentingnya sektor pariwisata sebagai salah satu solusi yang sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan daerah. 

"Pariwisata memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi daerah kita. Dengan keistimewaan Aceh yang berakar pada prinsip-prinsip syariah, kami berharap akan ada peningkatan dalam pengembangan potensi wisata religi dan sejarah, yang merupakan kekayaan besar bagi kita semua, sambil tetap memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal," tambahnya.

Muksalmina juga menilai bahwa terpilihnya Bunda Illizaa merupakan sebuah peluang baru bagi Kota Banda Aceh untuk terus maju dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakatnya. 

"Dengan slogan kolaborasi yang selalu diusung, hal ini menjadi sangat penting untuk memajukan kesejahteraan Banda Aceh di masa depan," sebutnya

Halaqah Aneuk Bangsa Sagoe Kuta Radja mengajak seluruh lapisan masyarakat Banda Aceh untuk bersatu padu dan memberikan dukungan kepada pemerintahan yang baru demi mewujudkan kemajuan bersama. 

"Mari kita semua berkontribusi untuk menjadikan Banda Aceh sebagai daerah yang lebih sejahtera, aman, dan memiliki daya saing yang tinggi," ajak Muksalmina. [*]