Harga Beras Masih Normal di Aceh, Harga Cabai Rawit Turun 38 Ribu Perkilo
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Ir. Mohd. Tanwier, MM. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Harga beras di Aceh, khususnya Banda Aceh dilihat dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional terhitung 10.500.
Mendapati hal tersebut kemudian Dialeksis.com, Jumat (06/08/2021) menghubungi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Ir. Mohd. Tanwier, MM untuk mengkonfirmasi harga beras dan lainnya via telepon.
Tabel Harga Beras yang dilihat di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional. [Foto: Tangkapan Layar]“Untuk harga beras tertinggi itu, beras premiun itu 11.000 per kilo, kalau untuk beras medium merek walet 8.300 perkilo, dan merek wallet RNT itu 10.300 per kilo,” ucapnya.
Kemudian ia mengatakan, harga tersebut adalah harga yang standar dan sebenarnya harga tersebut juga sangat bergantung dengan fluktuasi pasar.
“Dan selama PPKM berlangsung beberapa waktu lalu, untuk harga sembako tidak kenaikan harga yang signifikan, dan untuk penurunan itu sangat bergantung dengan fluktuasi pasar,” tukasnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, terhitung hari Jumat, (06/08 /2021) itu ada penurunan harga di cabai rawit dari harga 42 ribu perkilonya menjadi 38 ribu perkilonya.
“Kemudian, tapi untuk harga bawang merah ada kenaikan harga dari 34 ribu ke 35 ribu perkilonya, cabai besar atau cabai kriting biasa naik dari 30 ribu ke 35 ribu perkilonya,” jelasnya.
Dirinya mengatakan, untuk stok ketersedian stok sembako itu semua terkontrol di Jakarta.
“Tentu dalam hal ini stok untuk di Aceh kita harus saling melengkapi satu daerah dan daerah lainnya, misal jika stok cabai kita banyak kita kirim ke medan yang stoknya mulai menipis, atau kebalikannya, jadi adanya kestabilan stok itu terus terjaga, dan untuk harga beras di Banda Aceh khususnya itu masih dalam harga yang normal atau standar,” tutupnya kepada Dialeksis.com. [ftr]