Harga Cabai dan Bawang Turun di Banda Aceh, Ini Respon Pedagang
Font: Ukuran: - +
Reporter : Alfi Nora
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejak dua minggu terakhir harga penjualan cabai dan bawang turun drastis, tidak hanya harga yang turun, penjualan pun baru habis setelah penjualan selama kurang lebih 3 hari.
Hal itu, menyebabkan banyak cabai dan bawang yang tersisa membusuk sendiri. Sesekali-kali dibeli dengan harga diskon untuk penjual nasi goreng dan pemilik warung nasi.
“Barang tidak langsung habis dalam sehari, tidak seperti dulu, yang busuk-busuk saya jual murah,” ujar salah satu pedagang sayur di Peunayong kepada Dialeksis.com, Rabu (27/1/2021).
Seharusnya dengan harga yang murah permintaan pembeli lebih banyak, namun kenyataannya tidak begitu.
“Kemungkinan terbesar itu terjadi karena gara-gara corona, kalau barang dari Medan, seperti brokoli dan kol malah naik, sedangkan cabe dan bawang turun,” jelasnya.
Biasanya, harga cabai dari Rp 65 ribu turun jadi Rp 25 ribu, bawang dari Rp 40 ribu turun jadi Rp 31 ribu.
“Kalau berbicara rugi memang tidak rugi, karena kami ambilnya juga murah, akan tetapi karena tidak habis dalam sehari sehingga tidak ada keuntungan, penjualan dalam 3 hari jualan sudah tidak ada untung lagi, modal alhamdulillah balek,” ungkapnya.
Sementara itu, jika barang cepat habis maka itu akan untung, akhir-akhir ini juga kondisi pasar sepi pembeli.