Ilustrasi Jagung. [Foto: Antara /Akbar Tado]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kenaikan harga jagung menjadi Rp 10.000 yang sebelumnya hanya Rp 8.000 disebabkan panen yang sudah mulai menurun.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Ir. Mohd. Tanwier, MM kepada Dialeksis.com saat diwawancara via telpon, Jumat (24/9/2021).

“Harga naik bisa saja kemungkinan karena panen jagung yang sudah menurun, ini sudah terjadi seminggu terakhir ini,” ucapnya.

Ia menegaskan, untuk stok di Indonesia sampai sejauh ini masih aman.

“Stok di Aceh masih aman, ini harga naik bisa jadi karena panen sudah berakhir jadi harga kembali naik, Indonesia stok jagung masih aman,” ujarnya.

Dirinya menyampaikan, harga bisa saja stabil disaat panen lagi.

“Panen ini gak mesti harus di Indonesia, bisa saja dari daerah lain, masuk lagi ke Indonesia, harga bisa stabil lagi,” tutupnya kepada Dialeksis.com. [ftr]