Harga Kopi Gayo Naik, Reza: Hasil Produksi Kopi Harus Ditingkatkan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Penggiat Ekonomi Syariah, Reza Hendra Putra, SH. [Foto: Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Penggiat Ekonomi Syariah, Reza Hendra Putra, SH ikut mendukung dengan naiknya harga kopi gayo. Untuk itu, perlu ditingkatkan hasil produksi kopi terutama untuk peningkatan ekspor.
Reza menjelaskan, salah satu persoalan sejauh ini yaitu di sistem pengapalan, tentu ini harus dipikirkan sama-sama solusinya.
"Kita butuh stakeholder untuk membantu proses pemasaran kopi, investor dan lain-lainnya. Tentunya harus ada langkah jitu dan strategis juga dari pemerintah untuk pemberdayaan UMKM, terutama di sektor pertanian kopi dan kuliner kopi," jelasnya kepada Dialeksis.com, sabtu (2/10/2021).
Terakhir, ia meminta kepada petani untuk tetap menjaga budidaya kopi Gayo dengan baik guna untuk kesejahteraan para petani kopi.
Dikutip dari Antara, Harga kopi Arabica Gayo jenis Green Bean asalan bergerak naik dari Rp 55.000 per kilogram, menjadi Rp 60.000 per kilogram dalam sepekan terakhir.
"Kenaikan harga kopi dalam sepekan terakhir menyusul naiknya harga komoditas ini di pasar global," kata Ketua Koperasi Kopi Wanita Gayo Rizkani Ahmad di Takengon.
Masing-masing yakni, untuk green bean asalan Rp 60.000 per kilogram, dan DPT (dry process) Rp 68.000 per kilogram. Kemudian yang siap ekspor Rp 70.000 per kilogram.
Selain itu, kenaikan harga di pasar global, kenaikan harga kopi gayo juga akibat berkuranganya hasil panen kopi di negara-negara penghasil seperti Brazil dan Kolombia. [anr]