Harga Sawit di Aceh Naik Drastis
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Subulussalam - Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) Perjuangan Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, mencatat harga beli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit daerah tersebut bergerak naik di awal 2022.
Ketua Apkasindo Perjuangan Kota Subulussalam Subangun Berutu mengatakan harga TBS sawit sempat turun di pertengahan Desember 2021 sekitar Rp150 sampai dengan Rp200 per kilogram, Jumat (7/1/2022).
“Kini harga TBS sawit di Kota Subulussalam mulai bergerak naik. Kenaikan berkisar Rp20 hingga Rp50 per kilogram. Saat ini, harga TBS sawit di tingkat pabrik minyak kelapa sawit atau berada di kisaran Rp2.780 per kilogram,” kata Subangun Berutu.
Subangun Berutu mengatakan pihaknya terus memantau harga komoditas unggulan daerah berjuluk Sada Kata itu. Kenaikan harga TBS dipicu menguat harga crude palm oil (CPO) atau minyak sawit curah yang kini menyentuh angka Rp14.000 per kilogram.
“Kami berharap petani terus berupaya merawat kebun agar produksi pada tahun ini maksimal karena harga TBS sawit diperkirakan terus membaik,” kata Subangun Berutu.
Subangun Berutu mengatakan dirinya optimis harga TBS sawit di Kota Subulussalam terus membaik pada 2022. Hal ini disebabkan serapan CPO dalam negeri dan ekspor tetap stabil.
Selain kenaikan harga TBS, Subangun Berutu mengharapkan pemerintah mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi. Saat ini, pupuk nonsubsidi tersedia di pasaran, tetapi harganya melambung hingga melampaui 100 persen.
Kenaikan harga pupuk tersebut, kata Subangun Berutu, sudah lama dikeluhkan kalangan petani sawit. Sebab, pupuk tersebut sangat dibutuhkan petani meningkatkan produktivitas sawit.
“Petani berharap kepada pemerintah agar kuota pupuk subsidi wajib disalurkan sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok serta jangan ada yang menyalahgunakannya,” kata Subangun . [SumatraBisnis]