Hari Damai Aceh ke-18, Kabupaten Aceh Jaya Raih Dua Penghargaan
Font: Ukuran: - +
Kabupaten Aceh Jaya meraih dua penghargaan bersejarah dalam acara Peringatan Damai Aceh ke-18, Selasa (15/8/2023) di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. [Foto: Humas Aceh Jaya]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Pada peringatan Hari Damai Aceh (HDA) Ke-18 yang diadakan di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Rabu (15/8/2023), Kabupaten Aceh Jaya menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua penghargaan bersejarah.
Penghargaan pertama diberikan sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan dukungan yang luar biasa terhadap percepatan penyelesaian tanah pertanian bagi mantan kombatan, Tapol Napol, serta korban konflik tahun 2003. Prestasi kedua datang dalam bentuk Penghargaan Atas Jasa-Jasa Lainnya dalam rangka perayaan HDA Ke-18.
Acara tersebut menjadi momentum penting yang dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pemimpin penting, termasuk Pj. Bupati Aceh Jaya, Dr. Nurdin, S.Sos., M.Si.
Para tamu istimewa yang turut hadir antara lain H. Yusuf Kalla dan Bapak Sofyan Djalil. Kehadiran juga diramaikan oleh Pj. Gubernur Aceh, Bapak Achmad Marzuki, Ketua DPR Aceh, Kapolda Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kajati Aceh, Ketua Badan Reintegrasi Aceh, perwakilan kaum pejuang GAM, para Kepala SKPA, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Wali Nanggroe, Malik Mahmud, saat memberikan sambutannya menyampaikan, tidak hanya membagikan insight tentang sejarah terwujudnya MoU Helsinki dan dinamika implementasinya di Aceh, tetapi juga menggarisbawahi capaian-capaian penting yang telah dicapai dalam rangka perdamaian.
"Meskipun demikian, masih terdapat beberapa peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden (Perpres) yang belum ditetapkan, menggambarkan tantangan yang masih perlu diatasi ke depan," ucap Wali Nanggroe.
Ia sangat mengapresiasi keberhasilan yang dicapai dalam mempertahankan perdamaian di Aceh selama 18 tahun sejak berakhirnya konflik panjang yang merenggut banyak korban dari kedua belah pihak, dan menarik perhatian dunia internasional.
"Saya berharap agar semangat kedamaian dapat terus dijaga dengan baik, dan semua pihak akan bekerja keras untuk menghindari pertikaian yang berpotensi muncul, guna memastikan implementasi perjanjian damai terus berjalan dengan baik," tutur Wali Nanggroe. [HAJ]