Hari Ibu 2024, Kesehatan Mental Ibu Kunci Harmoni Keluarga dan Bangsa
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Yayasan Amanah Kamome bersama Humeira Special Need Center dan Biro Psikologi Psikodinamika sukses menyelenggarakan seminar bertema “Peduli Kesehatan Mental Bunda yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus”. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional 2024, Yayasan Amanah Kamome bersama Humeira Special Need Center dan Biro Psikologi Psikodinamika sukses menyelenggarakan seminar bertema “Peduli Kesehatan Mental Bunda yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus”.
Acara ini berlangsung di Hotel Rasamala, Banda Aceh, dan dihadiri oleh puluhan ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Seminar ini menghadirkan Poppy Amalya, seorang psikolog, trainer, dan motivator ternama, sekaligus pendiri Yayasan Amanah Kamome, sebagai pembicara utama.
Kehadirannya memberikan warna tersendiri bagi acara yang bertujuan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan mental ibu dalam menghadapi tantangan sehari-hari.
Koordinator Yayasan Amanah Kamome, Hema Sunarja, menjelaskan bahwa tema seminar ini dipilih untuk menggambarkan perjuangan luar biasa para ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
“Kesehatan mental ibu adalah kunci dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif bagi anak-anak mereka. Melalui seminar ini, kami ingin menekankan bahwa kesehatan mental ibu sama pentingnya dengan kesehatan anak-anak mereka,” ujar Hema.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini, khususnya kepada Poppy Amalya yang memberikan materi mendalam dan penuh inspirasi.
“Terima kasih kepada Ibu Poppy Amalya dan tim yang telah hadir untuk memberikan dukungan langsung kepada para ibu di Aceh. Kami berharap acara ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental,” tambahnya.
Dalam pemaparannya, Poppy Amalya menyoroti pentingnya peran ibu sebagai pilar utama dalam keluarga. Ia menjelaskan bahwa kesehatan mental ibu memengaruhi berbagai aspek kehidupan keluarga, mulai dari hubungan dengan anak hingga keharmonisan rumah tangga.
“Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Jika seorang ibu mengalami luka batin, tentu akan sulit baginya untuk menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental ibu harus menjadi prioritas,” jelas Poppy.
Poppy juga menyinggung data Kementerian Kesehatan yang menunjukkan bahwa depresi menjadi gangguan mental paling banyak dialami masyarakat Indonesia, dengan mayoritas kasus terjadi pada perempuan.
“Melalui momen Hari Ibu ini, saya ingin mengajak para ibu untuk lebih peduli pada kesehatan mental mereka. Ketika ibu sehat secara mental, keluarga pun akan lebih harmonis, dan bangsa menjadi lebih kuat,” tutupnya.
Seminar ini juga memberikan sesi terapi singkat dan interaktif bagi para peserta, yang dirancang untuk membantu ibu mengenali dan mengatasi luka batin yang mungkin telah lama dirasakan.
Acara ini tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga menjadi ruang aman bagi para ibu untuk saling mendukung. Yayasan Amanah Kamome dan mitra-mitranya berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di daerah lain, sehingga manfaatnya semakin meluas.
"Semangat untuk memprioritaskan kesehatan mental ibu diharapkan dapat terus bergema, menjadikan Hari Ibu sebagai momentum refleksi dan perubahan positif bagi keluarga Indonesia," pungkasnya.