Hari Kesehatan Mental Sedunia, Aceh Sudah Lumayan Baik, Tapi Kesadaran Perlu Ditingkatkan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Psikolog dari Psikodista Konsultan, Siti Rahmah MPsi Psikolog. [Foto: ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Setiap tanggal 10 Oktober, dunia memperingati hari kesehatan mental se-dunia. Hari kesehatan mental, atau hari kesehatan jiwa merupakan hari antar bangsa untuk pendidikan kesehatan mental, kesadaran dan pembelaan dunia melawan stigma sosial.
Psikolog dari Psikodista Konsultan, Siti Rahmah MPsi Psikolog menyatakan, individu yang sehat mental merupakan individu yang memiliki kondisi tenang dan tentram dalam jiwanya. Mereka merupakan individu yang produktif dan juga menyumbang manfaat kepada lingkungan.
Dalam konteks Aceh, Siti Rahmah menyatakan kesehatan mental di Bumi Serambi Mekkah sudah cukup baik. Dalam artian semua pendidikan, kesadaran dan kepedulian sosial terhadap kesehatan mental sudah meningkat cukup pesat.
“Jika dibandingkan dengan kondisi lima tahun yang lalu, kondisi sekarang sudah cukup lumayan baik. Bahkan kalau sebelum tsunami, orang malah nggak tau apa itu kesehatan mental, bahkan ada orang yang dipasung karena mengalami gangguan jiwa,” ujar Siti Rahmah kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Senin (10/10/2022).
Di sisi lain, Psikolog dari Psikodista Konsultan itu menyampaikan bahwa masyarakat sudah lebih menyadari dan lebih paham ketika seseorang berhadapan dengan kesulitan berperilaku, atau mengalami kecemasan berlebih, depresi dan sebagainya.
Bahkan, kata dia, masyarakat Aceh sudah mulai sadar untuk mencari bantuan, salah satunya ke psikolog.
“Dibandingkan dulu, Aceh sekarang jauh lebih baik. Meskipun demikian, kita tetap perlu untuk terus meningkatkan kesadaran dan juga melakukan penanganan terhadap kesehatan mental masyarakat,” tutup Siti Rahmah.(Akh)