HIPAKAD Benteng Persatuan Bangsa
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Di era globalisasi ini semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa mulai terkikis, kehidupan masyarakat pun cenderung individualis. Globalisasi juga membuat dunia seakan satu warna, sehingga identitas dan karakter bangsa Indonesia menjadi terancam. Oleh sebab itu, kehadiran Himpunan Keluarga Putra-Putri Angkatan Darat (HIPAKAD) sangat diharapkan bisa menjadi benteng melawan semua ancaman itu.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat menghadiri Pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HIPAKAD kabupaten dan kota, di Aula Balai Teuku Umar Makodam Iskandar Muda, Banda Aceh, Selasa (7/1/2020).
Plt Gubernur mengatakan, dampak buruk dari pengaruh globalisasi dan sikap individualis masyarakat adalah mengurang nya semangat bela bangsa dan cinta tanah air.
"Setidaknya ada tiga indikator yang menunjukkan hal tersebut, pertama, semakin menguatnya sifat materialistik sehingga berpotensi mengubah idealisme anak bangsa," kata Nova. Ia mengatakan, generasi muda adalah korban paling potensial dari pengaruh globalisasi.
"Kemudian, ancaman kebangsaan ini berpotensi pula memunculkan perilaku intoleran, serta individualistik. Hal ini yang membuat paham radikal begitu mudah merasuki pikiran anak-anak muda kita sehingga mereka nekad melakukan tindakan melawan hukum," ujar Nova.
Selanjutnya, ujar Plt Gubernur, ia juga melihat adanya upaya untuk melarutkan pandangan hidup bangsa ke dalam pola pikir asing yang tidak sesuai nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
"Kearifan lokal juga terancam sirna, berganti dengan budaya asing yang dianggap lebih modern. Hal ini pula yang bisa menghadirkan ancaman dekadensi moral dan memunculkan krisis kebangsaan di masyarakat," tutur Nova.
Karena itulah, Nova mengaku senang dengan kehadiran HIPAKAD di tengah masyarakat Aceh. Ia berharap HIPAKAD bisa melebur dan mengembangkan programnya ke semua lapisan masyarakat, terutama untuk memperkuat semangat nasionalisme masyarakat Aceh.
"Lebih dari itu, HIPAKAD juga diharapkan tampil sebagai motivator masyarakat untuk memperkuat pembangunan di daerah ini, sehingga Aceh mampu berkontribusi besar dalam pembangunan dan penguatan martabat bangsa kita," kata Nova.
Sementara itu, Pangdam Iskandar Muda yang juga pembina HIPAKAD Aceh, Jendral TNI Teguh Arief Indratmoko, mengingatkan agar para pengurus organisasi tersebut senantiasa bertanggung jawab dan menjalankan amanah.Kemudian, Pangdam Iskandar Muda itu juga mengingatkan agar para pengurus HIPAKAD senantiasa menjaga citra lembaga TNI di mata masyarakat. Menurutnya, TNI merupakan salah satu lembaga negara yang masih diberikan kepercayaan tinggi oleh masyarakat.
"Bahkan Presiden juga masih mempercayai TNI, itu terbukti dari sejumlah jabatan menteri yang diberikan mandat kepada TNI," ujar Arief.
Selain itu, Arief juga meminta agar pengurus HIPAKAD dapat menggerakkan dan membantu masyarakat mewujudkan swasembada pangan. Pasalnya, kata dia, ketahanan pangan Indonesia masih sangat rendah, bahkan berada di bawah Singapura. Padahal Indonesia merupakan negara agraris.
Oleh sebab itu, ia mengapresiasi Ketua HIPAKAD Aceh yang telah mendapatkan lahan seluas 5.000 hektar di Aceh Besar untuk tempat bercocok tanam para pengurusnya. Ia yakin, program tersebut akan membantu pembangunan ekonomi Aceh.
"Ini adalah sesuatu terobosan yang sangat bagus dan ini harus di dukung," ujar dia.
Pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) HIPAKAD kabupaten dan kota itu dilakukan oleh Ketua HIPAKAD Aceh, Muhammad Iqbal.
Mereka yang dilantik berasal dari lima kabupaten kota, yakni, Irwan Diansyah Hoesein sebagai Ketua DPC HIPAKAD Banda Aceh, Dahri Dareh sebagai Ketua DPC HIPAKAD Aceh Selatan, Adrianto sebagai Ketua DPC HIPAKAD Aceh Singkil, Amarullah Jamil sebagai Ketua DPC HIPAKAD Lhokseumawe-Aceh Utara dan Zulfikar sebagai Ketua DPC HIPAKAD Langsa. (h)