HIPMI USK Sebut Banyak Pihak Ingin Intervensi dan Polarisasi Seleksi Dirut BAS
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi Universitas Syiah Kuala (PT USK), Muhammad Farid Osama. [Foto: for Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemilihan calon Direktur Utama (Dirut) Bank Aceh Syariah (BAS) harus dilakukan secara profesional sesuai dengan kompetensi dan pengalaman kerja yang dimiliki calon kandidat.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi Universitas Syiah Kuala (PT USK), Muhammad Farid Osama atau yang akrab disapa Farid, kepada Dialeksis.com, Jumat (17/2/2023).
Menurut Farid, ada banyak kelompok kepentingan yang ingin mengintervensi dan mencoba mempolarisasi pemilihan calon kandidat Dirut BAS.
Dirinya mengatakan, pemilihan calon kandidat harus dilakukan secara profesional tanpa memandang latar belakang apapun, agar dapat membawa perubahan signifikan terhadap perekonomian di Aceh.
“Kami meminta kepada Achmad Marzuki sebagai PJ Gubernur Aceh sekaligus Pemegang Saham Pengendali BAS untuk menetapkan Dirut BAS dan mengawal proses pemilihan ini agar sesuai dengan fit and proper test,” jelasnya.
Farid menegaskan, Dirut BAS harus diisi oleh kandidat terbaik melalui hasil fit and proper test, agar Bank Aceh dapat membawa perubahan menuju masa emas dan mampu bersaing dengan bank lainnya.
- Reaksi Pengusaha Muda Terhadap Polemik Seleksi Dirut BAS
- LembAHtari Laporkan Kasus Dugaan Korupsi Program Budidaya Singkong ke Kejari Aceh Tamiang
- Beredar Kabar Muhammad Syah Disetujui jadi Dirut BAS, Ini Penjelasan OJK
- PAKAR Nilai Tendesius dan Terlalu Intervensi Urusan BAS oleh Angggota Forbes Aceh di DPR