HMI Lhokseumawe: Kebijakan Peminjaman Pemkab Aceh Utara Aneh
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Lhoksukon - Terkait pemberitaan tentang pemerintah Aceh Utara yang akan melakukan peminjaman anggaran sebesar Rp60 Miliar pada Bank Aceh, dengan alasan percepatan pertumbuhan ekonomi di kabupaten tersebut dinilai suatu keanehan (29/08).
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe - Aceh Utara, M. Atar, menilai pinjaman tersebut adalah suatu keanehan, apalagi bila pemerintah Aceh Utara berdalih hutang tersebut sebagai upaya percepatan Ekonomi.
"Memangnya percepatan ekonomi itu fokusnya dimana? Apa yang mau "dipercepat" harus jelas dong, selama ini yang ada kan cuma bagi-bagi tender atau proyek saja yang bersumber dari APBK Aceh Utara," ucap Atar.
Kalau tidak jelas pengalokasiannya seperti ini, masyarakat Aceh Utara bisa saja mencurigai bahwa pemerintahan Aceh Utara baik Eksekutif dan Legislatif tidak paham manajemen ekonomi.
"Selama ini kita bisa melihat sendiri bahwa pihak pemerintah tidak pernah memaparkan tentang perkembangan ekonomi di Aceh Utara, dan kita juga tidak tau mereka berfokus pada percepatan ekonomi di bidang apa," tegasnya.
Saat ini Aceh Utara sedang dalam masa-masa sulit mengingat defisit anggaran di tahun lalu mencapai 197 M, dan sekarang mau menambah hutang sebanyak 60 M. dengan alasan yang tidak jelas.
ini benar-benar sesuatu yang perlu dipertanyakan.