kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Hoax Sangat Mengganggu Kehidupan

Hoax Sangat Mengganggu Kehidupan

Senin, 29 Oktober 2018 16:14 WIB

Font: Ukuran: - +

Diskusi Publik bertema "Pemuda Melawan Hoax dan Partisipasi dalam Membangun Aceh yang diselenggarakan oleh Jaringan Survei Inisiatif, Minggu (28/10)


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Hasil survei online Jaringan Survei Inisiatif (JSI) menyebutkan bahwa dari 201 responden, 64 persen responden menyatakan hoax sangat mengganggu kehidupan. Sementara 31 persen menganggap hoax hanya sedikit mengganggu. Sisanya 5 persen menyatakan tidak mengganggu sama sekali.

Sedangkan bagi sisi pembangunan, 60 persen responden menyatakan hoax akan mengganggu program pembangunan pemerintah. Sehingga bisa disimpulkan bahwa hoax bisa memengaruhi dinamika sosial masyarakat.

"Sebagian besar menyatakan setiap hari ada hoax dan lebih dari sekali dalam sehari mereka terima hoax. Ada beberapa alasan kenapa hoax itu marak. Pertama hoax alat untuk mempengaruhi publik, masyarakat senang dengan berita heboh, tidak ada tindakan hukum bagi pelanggar hoax," ujar Peneliti JSI, Saddam Rassanjani dalam Diskusi Publik Pemuda Melawan Hoax dan Partisipasi  dalam Membangun Aceh di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh, Minggu (28/10).

Dosen Antropologi Unimal, Teuku Kemal Fasya menambahkan bahwa hoax dan hate speech (ujaran kebencian) merupakan perkembangan dari propaganda. Kapolri sudah menyiapkan kajian dan aturan tersendiri terkait hal ini dan mewanti-wanti jangan sampai hoax dan hate speech ini dimainkan di Indonesia dalam sentimen SARA.

"Solusinya verifikasi informasi yang Anda dapatkan, curigai tulisan-tulisan anonim, tandingi dengan informasi yang sehat, jangan menjadi " pelaku" sekaligus hindari diri menjadi korban, serta laporkan ke kepolisian untuk penyebaran black campaign yang meresahkan melalui Undang-undang ITE (Undang-undang No 11 tahun 2008 jo Undang-undang No 19 tahun 2016)," sebutnya.

Sementara Dosen Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Bogor, Stepi Anriani menjelaskan hoax adalah tipuan yang bersifat sementara yang nantinya juga akan terungkap fakta yang sebenarnya. Industri yang memproduksi hoax mendapatkan duit milyaran dari persebaran hoax.

"Dia produksi orang-orang berkepentingan dan industrinya milyaran, dia dapat duit dan kita yang dihukum. Konsumen hoax ada dua, yaitu yang tahu hoax dan sengaja menyebarkan dan yang tidak tahu kalau yang disebarkan itu berita hoax," ujarnya.

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda