Kamis, 11 September 2025
Beranda / Berita / Aceh / IBEP USK Perkuat Internasionalisasi Pendidikan dan Budaya lewat IBEVOYAGE 2025

IBEP USK Perkuat Internasionalisasi Pendidikan dan Budaya lewat IBEVOYAGE 2025

Rabu, 10 September 2025 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Kegiatan Pembukaan Inbound International Student Exchange dengan Universiti Sulthan Zainal Abidin (UniSZA) Terengganu, Malaysia, Selasa, 9 September 2025. Foto: for Dialeksis 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - International Business and Economics Program (IBEP) Universitas Syiah Kuala (USK) terus memperkuat internasionalisasi pendidikan melalui berbagai program kolaborasi lintas negara. Terbaru, IBEP bersama International Business Economics Business Forum Association (IBEFA) resmi meluncurkan IBEVOYAGE 2025 dengan tema Connecting Cultures and Commerce.

Program pertukaran ini melibatkan mahasiswa Universiti Sulthan Zainal Abidin (UniSZA) Terengganu, Malaysia, yang berlangsung pada 9-14 September 2025 di Banda Aceh. Sejumlah agenda digelar, mulai dari seminar internasional, seminar kepemimpinan, seminar kewirausahaan, penanaman mangrove di Lampulo Park, hingga kunjungan ke situs-situs bersejarah di Banda Aceh.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USK, Prof. Dr. Faisal, S.E., M.Si, MA, menegaskan program ini sejalan dengan visi fakultas untuk menjadi inovatif, mandiri, terkemuka, dan islami di tingkat global.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USK, Prof. Dr. Faisal, S.E., M.Si, MA. Foto: Nora/Dialeksis

“Yang kita lakukan ini adalah kegiatan untuk mendukung daya saing internasional. Alumni kita tidak hanya harus kuat dari sisi kompetensi akademik, tetapi juga memiliki karakter, kepemimpinan, dan kemampuan komunikasi global,” ujarnya.

Menurutnya, penguatan jejaring internasional penting karena FEB USK tengah menuju status world class university. 

“Untuk itu, kolaborasi dengan universitas bereputasi dunia harus terus kita wujudkan,” tambahnya.

Sejalan dengan Prof Faisal, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan, Prof. Dr. Abdul Jamal, S.E., M.Si, menilai program ini bukan hanya tentang akademik, melainkan juga menjaga hubungan baik antara mahasiswa Malaysia dan Indonesia.

“Kerja sama dengan UniSZA sudah kita rintis sejak 2017. Banyak kegiatan telah dilakukan bersama, mulai dari conference hingga pengabdian masyarakat,” jelasnya.

Ia berharap, kegiatan ini dapat mendorong mahasiswa berprestasi di tingkat internasional, misalnya melalui lomba penulisan karya ilmiah, sekaligus mendukung akreditasi kampus yang menilai capaian kolaborasi global.

Dosen pendamping UniSZA, Prof. Dr. Mohd Hafiz bin Harun, menyebut program ini bertujuan mempererat kerja sama akademik dan budaya dengan USK.

Dosen pendamping UniSZA, Prof. Dr. Mohd Hafiz bin Harun. Foto: Nora/Dialeksis 

“Kali ini ada 12 mahasiswa yang ikut, mayoritas dari jurusan akuntansi dan keuangan Islam. Kami melihat banyak hal bisa dipelajari di Aceh, termasuk keberadaan bank syariah dan suasana islami yang kuat,” katanya.

Ia berharap ke depan pertukaran pelajar bisa diperluas, misalnya dengan mahasiswa UniSZA mengambil mata kuliah di USK, dan sebaliknya.

Koordinator IBEP, Talbani Farlian, S.E., MA, AWP, QWP, CFA, menambahkan IBEVOYAGE 2025 selaras dengan visi Kementerian Pendidikan untuk mewujudkan kurikulum merdeka belajar berdampak.

"IBEP sendiri sudah menyahuti seruan dari pak Menteri dan diarahkan oleh rektor, dekan, dan wakil dekan," ujarnya. 

Sejak 2011, kata Talbani, pihaknya konsisten menjalankan international mobility. Puncaknya di 2023, mereka diundang menjadi co-host seminar internasional di Thailand. Kolaborasi ini terus berlanjut dan akan ditingkatkan lagi. 

Mahasiswa UniSZA Puji Suasana Aceh

Salah satu mahasiswa UniSZA, Elisa Nabila, mengaku senang dengan pengalaman belajar di Aceh.

“Suasananya tenang, makanannya enak dan mirip dengan Malaysia, kampus USK juga besar dan lengkap. Orang Aceh ramah, membuat kami merasa seperti di rumah sendiri,” tuturnya.

Nabila juga kagum dengan kebiasaan masyarakat Aceh menutup usaha saat waktu magrib, serta tradisi car free day yang tidak ada di Malaysia.

Dua perwakilan mahasiswa Unisza. Foto: Nora/Dialeksis 

“Kami berharap kerja sama UniSZA dan USK bisa terus dipertahankan. Untuk Aceh sendiri, semoga ketenangan dan suasana islami ini bisa dijaga,” ujarnya.

Melalui IBEVOYAGE 2025, kedua universitas berharap dapat memperkuat kolaborasi akademik, memperluas jejaring internasional, sekaligus menjalin persahabatan budaya antara Indonesia dan Malaysia.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

perkim, bpka, Sekwan
riset-JSI
pelantikan padam
sekwan - polda
bpka - maulid
bpka