kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Ibu Dyah: UMKM Dan IKM Aceh Semakin Maju

Ibu Dyah: UMKM Dan IKM Aceh Semakin Maju

Jum`at, 04 Juni 2021 21:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Dyah Erti Idawati[Dok. Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Perekonomian Indonesia hampir 90% disokong oleh pelaku IKM dan UMKM. Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, Dyah Erti Idawati mengatakan kepada Dialeksis.com bahwa, pihaknya ekonomi kerakyatan di Aceh dengan membantu UMKM. Ada banyak ide yang telah dilakukan untuk mengembang IKM dan UMKM di Aceh, Jumat(04/06/2021).

“Banyak sekali ide yang sudah dilakukan dengan membuat banyak produk lokal untuk kita sebar diwilayah Aceh sendiri, dari sandang, papan, pangan. Banyak sekali produk ini ada di kalangan industri perhotelan dan restoran, “ ujarnya

Dyah Erti Idawati mengatakan, dari sisi pemerintah himbauannya sudah disarankan seperti menggunakan dana APBA dimulai dari yang terkecil, seperti pengembangan untuk produk air mineral. dan itu merupakan arahan dari bapak gubernur. Namun terkadang apa yang implementasinya tidak seperti yang diharapakan.

“Implementasinya tidak bisa secara detail diawasi, karena mereka mempunyai otonomi untuk hal tersebut dan kami di provinsi agak sulit mengetahui perkembangannya, “ ujarnya

Dirinya menjelaskan, menghadirkan bupati untuk membuat satu kesepakatan merupakan implementasi yang sudah dilakukan, dengan satu kesepakatan tertulis dan tanda tangan, kepala daerah menjadi bertanggung jawab secara fungsional dalam mengembangkan IKM dan UMKM.

“Dekranasda memiliki peran penting dalam mengawasi IKM dan UMKM, karena itu kita berkeliling ke kabupaten kota jika ada himbauan pak gubernur terkait dengan menggunakan produk lokal, “ jelasnya.

Ia menambahkan, sebenarnya ini bukan berbicara tentang perekonomian saja, kepedulian terhadap rakyat Aceh juga. Ini bukan hanya menjadi tanggung beberapa pihak namun semua pihak dan juga Pemerintah Aceh.

“Gerakan seperti ini sebenarnya sudah meluas, karena nasional juga mengacu pada ‘Gerakan Bangga Buatan Indonesia’. Dari sisi pemerintahan, Gubernur sudah mengarahkan kita untuk bagaimana bekerjasama dengan UMKM. Dulu itu ada istilah ‘Ngopi Bareng UMKM’. Dimana itu bertujuan mempertemukan antara UMKM dengan pengusaha-pengusaha besar, “ pungkasnya

Lanjutnya, “kendala terbesar saat ini adalah karena kita sedang mengalami musibah pandemi Covid-19, sehingga banyak sekali rencana dan event-event yang harusnya bisa dilakukan jadi tidak bisa dilaksanakan.”

Lanjutnya, diakhir tahun 2020 kita melakukan yang namanya Aceh Bedikari selama 2 kali, yang pertama 28 oktober berkaitan dengan Hari Sumpah Pemuda jadi untuk anak-anak muda kita berikan penghargaan, sehingga menumbuhkan kepedulian dan meningkatkan semangat bahwa ada perhatian dari Pemerintah.

“Dan sampai saat ini Aceh Bedikari merupakan suatu payung besar yang sampai sekarang telah membina 400 anggota yang tahun ini kita bekerjasama dengan BUMN, dan juga di adakan Forum Komunikasi BUMN yang terus kita bina dan penerimanya ada di 23 kota kabupaten, “ tutupnya kepada dialeksis.


Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda