Idul Fitri, Berkah bagi Pedagang di Sekitar Mesjid Raya Baiturrahman
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman memberi kelonggaran bagi para pedagang kecil untuk berjualan di sekitar Masjid Raya Baiturrahman (MRB) selama hari raya Idul Fitri 1440 H.
Aminullah melihat banyaknya wisatawan yang datang ke Banda Aceh akan membuat para pedagang kecil ini meraup keuntungan dari berjualan.
Namun, Wali Kota meminta para pedagang dapat menjaga ketertiban dan kebersihan.
"Kita memberi kelonggaran bagi para pedagang selama libur Idul Fitri untuk berjualan di sekitar MRB agar mereka dapat meraup keuntungan. Namun ketertiban dan kebersihan kota harus tetap dijaga," kata Aminullah, Sabtu (8/6/2018).
Selama liburan hari raya Idhul Fitri 1440 Hijriah, di area diseputar Mesjid Raya Baiturrahman (MRB) memang menjadi pusat jajan para anak-anak yang berkunjung ke Kota Banda Aceh.
Hal itu tidak terlepas dari banyaknya kunjungan wisatawan dari berbagai daerah ke Banda Aceh untuk sekedar liburan atau mengunjungi keluarganya di Banda Aceh, selain juga berwisata religi ke masjid kebanggaan masyarakat Aceh yaitu Masjid Raya Baiturrahman.
Sejumlah pedagang yang menjajaki dagangannya di seputaran MRB itupun mendapatkan berkah tersendiri, selain mendapatkan banyak anak-anak yang melakukan jajan di tempat mereka.
"Selama liburan hari Raya Idhul Fitri 1440 H seperti ini, mesjid Raya Baiturrahman banyak di kunjungi wisatawan dari berbagai daerah, lebih banyak dari hari biasanya ya pada saat inilah kami dapat banyak keuntungan," kata Samsul, salah satu pedagang Pop Ice yang berjualan disekitar MRB, sabtu (8/6/2019).
Kata Samsul, ia telah berjualan disekitar masjid raya ini sejak 2006 lalu, kehadiran para wisatawan ke MRB ini mendapat berkah tersendiri bagi para pedagang yang berjualan di sekitar mesjid ini.
Menurut dia, di saat musim liburan seperti liburan Idul Fitri dalam sehari bisa meraup keuntungan mencapai Rp 300-500 ribuan.
"Namun jika dibandingkan dengan hari-hari biasa hanya mampu mendapatkan keuntungan sebesar Rp100-Rp250 ribu dalam sehari," ujarnya.
Hal senada juga dirasakan oleh Rijal, pedagang minuman dan berbagai jenis jajanan makanan ringan. Selama 3 hari usai Idhul Fitri ini ia berjualan lumayan ramai kalau tidak hujan. "Kalau tidak ada hujan ramai, kalau hujan agak sedikit sepi," ujarnya.
Katanya, selama setelah Idul Fitri, kelonggaran yang diberikan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh selama kurang lebih empat hingga lima hari ia manfaatkan untuk berjualan disekitar MRB.
Ia juga membandingkan kunjungan wisatawan yang datang ke masjid raya pada Jumat (7/6/2019)-kemarin dengan hari sabtu (8/6/2019) lebih banyak, hal ini mungkin dikarenakan hari ini dan besok menjadi hari puncak liburan idul fitri.
Sementara itu, Nazar salah satu pedagang mainan yang berjualan di belakang masjid mengatakan, selama musim idul fitri ini beragam jenis mainan yang ia jual itu laku banyak dibanding dengan hari-hari biasa.
Menurutnya, ini dikarenakan hari libur ini banyak wisatawan yang berkunjung ke Kota Banda Aceh selain bersilaturahmi ketempat sanak saudaranya juga berkunjung ke masjid raya yang merupakan masjid kebanggaan masyarakat Aceh.
Katanya, saat mereka berkunjung tentu tidak sendirian mereka datang, tapi banyak anak-anak juga, dengan demikian bagi kami dihari yang maaf-memaaf ini pun mendapat berkah lain yaitu dagangan mainan yang dijual lebih banyak laku.
Dagangan yang ia jajakan seperti senjata mainan, mobil-mobilan, robot dan berbagai jenis mainan anak-anak lainnya. "Mainan-mainan ini merupakan kesukaan anak-anak, terlebih anak-anak itu yang datang dari gampong diluar Kota Banda Aceh," ujar Nazar.
Atas kelonggaran yang diberikan Wali Kota dan jajaran Pemko Banda Aceh, para pedagang ini menyampaikan terimakasih. Dengan adanya kesempatan berjualan di sekitar MRB, penghasilan merekapun lebih besar dari hari hari biasa. (h)