Ingin Tahu Seluk Beluk Aceh, Para Habib Jawa Timur Jumpai Wali Nanggroe
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar menerima kunjungan sejumlah Habib asal Malang, Jawa Timur. Kedatangan para Habib tersebut selain dalam rangka menjalin silaturrahmi juga untuk mendapatkan informasi seputar sejarah Aceh dan perkembangan kekinian Aceh pasca konflik dan tsunami.
Mereka yang datang menemui Wali Nanggroe yaitu Habib Abu Bakar Mauladawila, Habib Mochammad, Habib Abdullah, dan Habib Abdurrahman. Para Habib ini didampingi oleh Tgk. Muhammad Edi Ruslan Sabri dari Banda Aceh.
"Lembaga Wali Nanggroe ini hanya ada di Aceh, sehingga menarik bagi kami untuk mengetahui seluk beluk lembaga ini," kata Habib Abu Bakar.
Menurutnya, hubungan para Habib asal Jawa Timur dengan para ulama di Aceh sudah terbangun sejak lama. Karena itu, pihaknya datang langsung ke Wali Nanggroe untuk mendapatkan informasi langsung tentang lembaga ini.
"Dalam setiap ceramah dan kajian, kami sering membahas tentang Aceh. Karena itu, sangat penting untuk mendapatkan informasi yang benar, yaitu dari Pemangku Wali Nanggroe langsung, sehingga apa yang kami sampaikan kepada jamaah tidak salah," tambah Habib Abu Bakar.
Pada kesempatan tersebut, kepada para Habib yang datang berkunjung, Wali Nanggroe menjelaskan tentang sejarah Aceh dari masa kerajaan, hingga masa tercapainnya kesepakatan damai antara GAM dan Republik Indonesia pada 2005 silam.
"Sepanjang 14 tahun damai ini, ada beberapa perkembangan yang telah kita capai. Tapi juga masih ada banyak poin-poin perjanjian yang belum terealisasi," kata Wali Nanggroe menjelaskan.
Terkait soal Syariat Islam, Wali Nanggroe menyebutkan bahwa Aceh sudah dikenal sebagai daerah syariat sejak masa kesultanan. Di era saat ini, Syariat Islam tersebut diperkuat dengan aturan formil melalui qanun yang dipayungi oleh Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintah Aceh.
Selain itu Wali Nanggroe juga menambahkan bahwa kondisi Aceh saat ini sudah sangat kondusif. Masyarakat bebas melakukan aktivitas bahkan hingga larut malam. "Alhamdulillah sudah aman. Ada banyak wisatawan yang datang ke Aceh untuk menikmati keindahan alam dan wisata religi."
"Kita berharap pertemuan yang penuh kesan dengan Wali Nanggroe dapat berlanjut di masa-masa mendatang," kata Habib Abu Bakar. Dirinya mengaku, informasi yang didapatkan dari Wali Nanggroe juga akan disampaikan ke Pulau Jawa. (rls)