Inovasi Peremajaan Lahan Di Harapkan Mampu Tambah Pendapatan Petani Sawit
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Program Peremajaan Lahan (Replanting) sawit akan dikombinasikan dengan kegiatan lain. Terobosan ini diharapkan mampu menambahkan income bagi petani sawit.
Penjelasan tersebut disampaikan Kabid Kabid Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan selaku Koordinator Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Aceh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Azanuddin Kurnia, SP, MP, Sabtu (16/2) Di Banda Aceh.
Terobosan tersebut diantaranya adalah, batang sawit yang sudah ditumbang, diambil niranya untuk pembuatan gula merah sawit (gula sawit). Pendapatan dari gula sawit ini per hektar bisa mencapai 60 juta – 200 juta selama 1 – 3 bulan tergantung jumlah nira yang didapat dan harga jual.
Azanuddin menambahkan bahwa rata – rata bisa menghasilkan nira sebanyak 3 – 20 liter per hari dan harga jual dipasaran berkisar Rp. 17.000 – Rp. 20.000,-/kg
"Tentu ini bisa meringankan beban petani bahkan bisa meningkatkan pendapatan mereka"kata Azanuddin
Lokasi yang sudah bersih, lanjut Azanuddin, diintegrasikan dengan program Pajale (Padi – Jagung – Kedelai). Selama tanaman sawit masih TBM (Tanaman Belum Menghasilkan), petani atau koperasi yang ikut program ini diikutsertakan dalam program ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) atau Pembangunan sawit berkelanjutan yang ramah lingkungan.
"kita akan mengupayakan para petani program PSR yang belum memiliki sertifikat akan disertifikatkan oleh BPN Aceh. Saat ini kita sedang melakukan koordinasi dengan BPN Aceh terhadap program reforma agrarian di sektor peremajaan sawit"ungkap Azanuddin panjang lebar.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, lima koperasi di Aceh mendapat bantuan dana Replanting dari BPDKS Kementrian Keuangan RI. Aceh menjadi salah satu kandidat yang akan dikunjungi oleh Presiden Jokowi untuk Lounching Peremajaan Sawit tahap 3 setelah Sumsel dan Sumut.