Instansi Vertikal dan BUMN Diharap Salurkan Zakat Melalui Baitul Mal Bireuen
Font: Ukuran: - +
Reporter : fajri
Ketua Badan Baitul Mal Kabupaten Bireuen Tgk Muhammad Hafiq, S,Sy [Dok. Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Ketua Badan Baitul Mal Kabupaten Bireuen, Tgk Muhammad Hafiq, S,Sy mengharapkan pimpinan instansi vertikal, BUMN, lembaga perbankan untuk menyalurkan zakat dan infak pegawai (karyawan) melalui Baitul Mal Kabupaten (BMK) Bireuen.
Penerimaan zakat dari instansi vertikal, BUMN dan lembaga perbankan di Kabupaten Bireuen minim. Menurut Qanun 10 Tahun 2018 Tentang Baitul Mal pada Pasal 102 antara lain menyebutkan setiap orang yang beragama Islam atau Badan Usaha yang dimiliki orang Islam yang beroperasi di wilayah Bireuen zakat karyawan wajib disalurkan melalui Baitul Mal Kabupaten Bireuen. Aturan lainnya disebutkan mencakup instansi pemerintah.
“Kami punya kewajiban untuk mengingatkan kewajiban pimpinan instansi dan BUMN atas tanggungjawab mereka untuk menyalurkan zakat dan infak karyawan melalui Baitul Mal Bireuen, meski sumber gaji atau pendapatan mereka bukan dari APBK Bireuen,” katanya, Rabu (9/6/2021) kepada Dialeksis.com
Persentase penerimaan zakat dari BUMN dan instansi vertikal dan individu sebut Muhammad Hafiq tidak meningkat, hanya beberapa instansi saja yang kini sudah menyalurkan zakat dan infak melalui Baitul Mal Kabupaten Bireuen.
“Kami akan menyurati instansi dan BUMN yang belum ada respon, selain melalui surat, dalam waktu dekat kami mendatangi mereka ke kantornya,” sebut Tgk Muhammad Hafiq yang juga Imum Syik Masjid Besar Peusangan ini.
Katanya dalam menyalurkan zakat, Baitul Mal menyalurkan kepada fakir uzur yang sudah terdata dan tepat sasaran, fakir uzur mendapatkan hak zakat secara berterusan, sementara hak miskin terbagi dalam beberapa kategori.
“Pada hak miskin yang mengajukan permohonan melalui Baitul Mal diberikan hanya sekali, kami juga bekerja sama dengan UPZ kecamatan untuk menyalurkan hak miskin yang juga diberikan sekali, artinya penerima berganti pada tahap berikutnya,” jelasnya.
Pada hak miskin itu juga diberikan kepada santri yang ada di dayah yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bireuen. Kemudian hak miskin untuk tunanetra baik melalui Pertuni maupun non Pertuni yang diberikan secara berterusan.
Paling penting, kata Tgk Muhammad Hafiq yang juga pimpinan Dayah Darul Ulum Al Walliyah, Tanoh Mirah, Peusangan ini, di Baitul Mal Kabupaten Bireuen ada data akurat para Muallaf yang sudah lama menjadi penerima zakat.
Muallaf satu dari delapan senif dalam pembagian zakat yang tentunya harus terpenuhi dalam setiap penyaluran zakat yang dilakukan Baitul Mal Kabupaten Bireuen dan juga penyaluran oleh masyarakat.
90 Persen Selesai Sebelum Idul Fitri
Tgk Muhammad Hafiq mengatakan sebagai lembaga amil zakat, Baitul Mal Kabupaten Bireuen telah menyalurkan zakat Tahap I periode Januari-April 2021 sebesar Rp1,2 miliar lebih kepada penerima sesuai dengan Syariat Islam.
Menjelang lebaran Idul Fitri 1442 hijriah kemarin, Baitul Mal Bireuen dapat menyalurkan zakat sebelum lebaran Idul Fitri. Supaya penerima dapat terbantu meski jumlah yang disalurkan terbatas sesuai jumlah penerimaan zakat.
“Insya Allah hak fakir (fakir uzur), miskin dan muallaf tersalurkan dalam sepuluh hari akhir Ramadan, kini hanya miskin yang melalui UPZ kecamatan yang masih dalam pengumpulan data untuk segera disalurkan,” katanya.
Pada bulan Ramadan kemarin, Baitul Mal Kabupaten Bireuen bersama Baitul Mal Aceh menyalurkan Santunan Ramadan kepada 606 warga miskin di Kabupaten Bireuen. Program santunan Ramadan diprioritaskan kepada janda yang memiliki tanggungan anak yatim.
“Sumber dana Santunan Ramadan dari BMA, sementara data penerima disediakan dan diverifikasi oleh Amil Baitul Mal Kabupaten Bireuen, santunan Ramadan ini telah diterima para penerima melakui rekening Bank Aceh Syariah,” katanya.
Bila dijumlahkan maka, Baitul Mal Kabupaten Bireuen selama empat bulan sudah menyalurkan zakat kepada 1.622 mustahik baik dengan dana zakat sumber dari Baitul Mal Kabupaten Bireuen maupun dari Baitul Mal Aceh (BMA). (Fajri Bugak)