DIALEKSIS.COM| Banda Aceh- Sutrisno, M.A Koordinator Prodi Hukum Tata Negara Institute Agama Islam Negeri Takengon menilai kerjasama pembangunan Institut kopi di Kabupaten Bener Meriah merupakan suatu terobosan besar yang diinisiasi oleh Alfatih Bilingual School dan Unsiyah.

Menurutnya, kerjasama tersebut bukan hanya untuk pengembangan dan kualitas kopi yang lebih baik di wilayah dataran tinggi Gayo, tetapi juga dapat meningkatkan SDM yang berkualitas dalam mengelola kopi dari hulu sampai kehilir.

Hal itu ditegaskan Sutrisno, kepada Dialeksis.com, Sabtu (07/11/2020) sehubungan dengan kerjasama antara Unsyiah dengan Alfatih Bilingual Scholl dalam mendirikan Institute Kopi.

Menurutnya, diera perdagangan bebas saat ini sangat dibutuhkan SDM yang berkualitas dan memiliki sertifikat lisensi skill yang dapat diakui baik ditingkat nasional maupun internasional.

“Hadirnya institut kopi merupakan jawaban dari keresahan masyarakat Gayo yang menginginkan penelitian dan kajian yang mendalam dalam menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi dan terhindar dari kontaminasi zat kimia, serta memberikan lisensi skill bagi masyarakat yang memiliki keahlian dalam mengola kopi dari biji hingga dapat dinikmati,” sebutnya. (baga)