Irfansyah: DOKA Itu Uang Rakyat Aceh, Untuk Kesejahteraan Aceh!
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Anggota DPRA Fraksi Partai Aceh, Irfansyah. [Foto: Tangkapan Layar]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) terkait Rancangan Qanun (Raqan) Pertanggungjawaban (RPJ) Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2020. Kali ini berlangsung panas.
Beberapa waktu lalu Anggota DPRA Fraksi Partai Aceh, Irfansyah dalam sidang paripurna RPJ APBA 2020 saat diberi kesempatan berbicara dan menyampaikan pesannya kepada gubernur Aceh. adapun sebuah aksinya yang merobek laporan RPJ Gubernur Aceh tahun 2020.
Aksi tersebut terekam dalam bentuk video dengan durasi 3 menit 53 detik dan sudah diupload langsung olehnya di Instagram pribadinya @irfansyah_90 dan sudah sudah ditonton sebanyak 5.312 dan mungkin sudah bertambah.
Adapun dalam videonya ia menyampaikan, bahwasannya Sekda Aceh mengatakan dana recofusing selain untuk penangan Covid-19, juga boleh digunakan untuk yang lainnya.
“Pusing kita pikir, kepada bapak Sekda Aceh harus jelas sebagai orang Aceh,” tegasnya sambil menghempas meja di durasi 2 menit 30 detik dari hasil pengamatan Dialeksis.com, Sabtu (21/08/2021).
Anggota DPRA Fraksi Partai Aceh, Irfansyah. [Foto: Tangkapan Layar]“Dan kepada bapak Gubernur jangan berskongkol, dan ini yang menjawab kemarin, (Sambil memegang Laporan RPJ APBA 2020 Gubernur Aceh dan merobeknya) ini tidak ada yang jelas, bagaimana cara orang Aceh ini, saya tidak sepakat,” tegasnya sambil melempar hasil sobekan laporan.
Dengan tegas ia mengatakan kepada pimpinan, “Jangan ada yang coba-coba mempola DPRA, ini diluar kantor ini, beredar isu bahwa DPR Aceh bisa dibeli, seakan DPR Aceh bisa dibeli semua kepalanya,” tegasnya kembali sambil memukul meja.
Irfansyah juga menegaskan kembali, bahwa Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) itu adalah uang perang (MoU Helsingki).
“Ini sudah berkali-kali disampaikan DOKA itu uang perang untuk rakyat Aceh, kesejahteraan Aceh! bukan untuk beli mobil teman-teman, bukan buat beli mobil kepala SKPA! Bagaimana anak-anak korban konflik, rumah dhuafa apa sudah selesai? Wastafel kalian buat besar-besar! Apa ini Aceh? cukup tergejala ini semua! Ini seolah-olah kita semua bersekongkol merampok Aceh, ini tidak bisa pimpinan, saya melawan keras!” tegas Irfansyah.
Lebih lanjut Irfan menyampaikan kepada Gubernur Aceh dengan tegas, “Ini saya sampaikan sekali lagi, jangan sampai anda menjadi pemimpin Dzalim! Malu kami sebagai rakyat Aceh,” tegasnya. [ftr]