DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Majelis Pengurus Wilayah Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia ( MPW ISMI) Aceh menegaskan komitmen untuk memperkuat ekosistem wirausaha lokal. Penegasan ini disampaikan Ketua MPW ISMI Aceh, Nurchalis SP MSi, saat pengukuhan kepengurusan periode 2025-2030 di Balai Meuseuraya Aceh, Jumat (21/11/2025).
Dalam sambutannya, Nurchalis menyebut langkah ISMI hari ini sebagai awal kebangkitan kembali saudagar Aceh. Ia menekankan bahwa pengurus tidak boleh berhenti pada wacana atau retorika.
“Yang dibutuhkan sekarang adalah gerakan kecil yang nyata,” ujar Nurchalis. Ia meminta seluruh anggota fokus pada kontribusi konkret bagi ekonomi daerah.
Sasar Rantai Pasok Program MBG
Salah satu peluang yang disorot Nurchalis adalah program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menilai program ini membuka ruang bagi pelaku usaha Aceh untuk masuk dalam rantai pasok pangan lokal.
“Telur saja, masa kita datangkan dari Medan? Apa kita tidak bisa?” ucapnya, mempertanyakan kemampuan daerah memenuhi kebutuhan pangan dasar.
Menurut Nurchalis, dana MBG yang mencapai Rp 7 triliun mengalir ke Aceh setiap tahun. Karena itu, ia mempertanyakan alasan dana tersebut kembali keluar daerah bila pelaku usaha lokal dapat menjadi pemasok bahan baku.
“Aceh ini harus kita bangun bersama-sama,” katanya.
Ilham Habibie: Peluang Konkret Bagi UMKM
Ketua Umum MPP ISMI, Ilham Akbar Habibie, yang hadir pada kesempatan itu, mendukung fokus ISMI Aceh. Ia menyebut sektor pertanian, perdagangan, properti, dan industri pengolahan sebagai bidang prioritas ISMI secara nasional.
Terkait MBG, Ilham menilai program tersebut merupakan peluang realistis bagi UMKM di setiap daerah untuk menyediakan pangan sesuai kebutuhan lokal.
“Selera anak-anak Aceh sampai Papua pasti berbeda, dan kebutuhan ini paling dipahami perusahaan lokal,” jelas Ilham.
Ia menambahkan, program MBG berfungsi sebagai stimulus ekonomi di tengah melemahnya daya beli, dengan efek pengganda bagi tumbuhnya usaha kecil dan menengah.
“Ke depan, ini akan menjadi salah satu program yang harus kita fokuskan sebagai ISMI di mana pun berada,” pungkasnya. [*]