Kamis, 25 September 2025
Beranda / Berita / Aceh / Jalan Lintas KKA Rusak Parah, Warga Minta Pemerintah Turun Tangan

Jalan Lintas KKA Rusak Parah, Warga Minta Pemerintah Turun Tangan

Kamis, 25 September 2025 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Kondisi jalan lintas yang menghubungkan kawasan tengah Aceh dari Kabupaten Aceh Utara menuju Bener Meriah kian memprihatinkan. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Lhoksukon - Kondisi jalan lintas yang menghubungkan kawasan tengah Aceh dari Kabupaten Aceh Utara menuju Bener Meriah kian memprihatinkan.

Ruas jalan yang dikenal masyarakat dengan sebutan Jalan KKA itu kini rusak, penuh lubang, bahkan di sejumlah titik badan jalan terlihat amblas.

Padahal, jalan provinsi ini menjadi urat nadi transportasi antarwilayah, baik untuk kebutuhan masyarakat, pengangkutan hasil pertanian, hingga jalur wisata.

Zahran, seorang warga yang hampir setiap pekan melintas dari Bener Meriah menuju Lhokseumawe, mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Ia menilai, kerusakan jalan yang sudah berlangsung bertahun-tahun itu semakin parah karena minim perhatian dari pemerintah.

“Jalan ini luar biasa indah, seharusnya bisa menjadi jalur favorit wisatawan dan juga lancar untuk angkutan hasil pertanian. Tapi sekarang rusaknya sangat parah, banyak lubang besar, badan jalan amblas, dan sangat membahayakan pengendara,” kata Zahran, Kamis (25/9/2025).

Menurutnya, bukan sekali dua kali pengendara mengalami kecelakaan di jalan tersebut. Bahkan, beberapa kali ia menyaksikan sendiri sepeda motor terjatuh akibat terperosok ke lubang atau karena jalan bergelombang.

“Sudah banyak korban jatuh, apalagi di malam hari. Lubang-lubang jalan tidak terlihat karena tidak ada penerangan. Bahu jalan juga amblas di beberapa titik. Kalau tidak segera diperbaiki, risikonya semakin besar,” tambahnya.

Jalan KKA bukan hanya sekadar akses antar kabupaten. Ruas ini juga merupakan jalur tercepat untuk pengangkutan hasil pertanian dari wilayah tengah Aceh, khususnya kopi dan sayur mayur yang menjadi komoditas unggulan.

Selain itu, jalur ini juga dilalui wisatawan dari arah Aceh Utara maupun Lhokseumawe yang hendak menuju ke objek-objek wisata di Bener Meriah dan Aceh Tengah. Kondisi jalan yang rusak tentu menjadi hambatan serius bagi sektor ekonomi maupun pariwisata daerah.

Warga meminta agar Pemerintah Aceh segera turun tangan. Menurut Zahran, pemerintah bukan hanya perlu memperbaiki badan jalan yang rusak, tetapi juga melengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas, terutama di titik rawan kecelakaan dan longsor.

“Kami berharap pemerintah memperhatikan jalan ini. Jangan hanya ditambal sulam, harus diperbaiki menyeluruh. Ruas yang sempit juga sebaiknya dilebarkan, karena kalau ada longsor sedikit saja, langsung menutup jalan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, kebutuhan penerangan jalan sangat mendesak. “Kalau malam, jalan ini gelap total. Sangat berbahaya. Pemerintah harus memasang lampu jalan di titik-titik yang rawan,” tegasnya.

Warga berharap agar pemerintah provinsi tidak lagi menunda perbaikan, mengingat jalan tersebut sangat vital bagi perputaran ekonomi dan mobilitas masyarakat.

“Jangan tunggu semakin banyak korban baru ada tindakan. Jalan ini harus menjadi prioritas karena menyangkut keselamatan banyak orang,” tutup Zahran. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bpka - maulid