Jaringan Telkomsel Bermasalah, Masyarakat Aceh Sulit Akses Informasi di Media Online
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Situs berita tidak bisa diakses karena jaringan telkomsel bermasalah. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jaringan Telkomsel, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, mengalami gangguan yang cukup serius di wilayah Aceh.
Gangguan ini telah berlangsung sejak senin, 2 September 2024 masih berlangsung hingga hari Selasa, 3 September 2024 dan berdampak signifikan terhadap akses masyarakat Aceh terhadap informasi melalui media online.
Fajri Bugak, seorang wartawan asal Bireuen, menjadi salah satu yang merasakan dampak langsung dari gangguan ini.
Sebagai seorang jurnalis, Fajri sangat mengandalkan internet untuk mengakses berbagai informasi, melakukan riset, serta menyampaikan berita-berita yang ia tulis kepada publik melalui situs web dan platform online lainnya.
Namun, sejak jaringan Telkomsel bermasalah, Fajri mengaku kesulitan untuk mengakses situs web, termasuk Google, yang menjadi sumber utama informasi bagi pekerjaannya.
"Saya sudah coba berkali-kali, bahkan berpindah tempat mencari sinyal yang lebih baik, tapi tetap saja akses internet sangat lambat. Sejak kemarin, berita yang saya tulis tak bisa disampaikan ke publik tepat waktu. Ini sangat mengganggu pekerjaan saya sebagai wartawan," keluh Fajri Bugak saat diwawancarai pada Selasa (3/9/2024).
Selain itu, Fajri juga menambahkan bahwa gangguan ini tidak hanya berdampak pada pekerjaannya, tetapi juga pada masyarakat secara umum.
Banyak warga Aceh yang mengeluhkan kesulitan mengakses informasi dari media online. Sebagai daerah yang memiliki tingkat ketergantungan tinggi pada internet untuk mencari informasi, kondisi ini tentu sangat menyulitkan masyarakat.
"Masyarakat di sini bertanya-tanya, mengapa gangguan ini bisa terjadi? Telkomsel adalah perusahaan besar yang sudah lama bergerak di bidang digital, jadi seharusnya mereka bisa memastikan layanan mereka tetap optimal, apalagi di era digital seperti sekarang ini," lanjut Fajri.
Sementara itu, Kegelisahan melanda Fakhrurazi, seorang fotografer senior yang bekerja untuk media Aceh Info, ketika jaringan Telkomsel mengalami gangguan yang signifikan.
Hal ini terjadi di tengah-tengah hiruk-pikuk peliputan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang saat ini sedang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara.
Dengan peran vitalnya sebagai fotografer yang harus mengirimkan hasil jepretannya secara real-time, Fakhrurazi mengungkapkan betapa gangguan ini sangat menghambat tugas jurnalistiknya.
"Selama beberapa hari terakhir, jaringan internet di venue PON sangat tidak stabil, terutama ketika menggunakan Telkomsel. Hal ini sangat menyulitkan kami sebagai wartawan untuk mengirim berita dan foto tepat waktu," ungkap Fakhrurazi.
Sebagai fotografer media, Fakhrurazi harus selalu berada di garis depan untuk menangkap momen-momen penting dalam setiap pertandingan.
Setiap detik adalah waktu yang sangat berharga, karena hasil foto dan berita harus segera dikirim ke redaksi untuk dipublikasikan.
Namun, gangguan jaringan Telkomsel yang dialaminya saat ini membuat tugas tersebut menjadi hampir mustahil.
"Kami terpaksa mencari jaringan alternatif atau bahkan harus keluar dari venue hanya untuk mendapatkan koneksi internet yang stabil. Ini tentu saja memakan waktu dan energi yang seharusnya bisa kami fokuskan untuk liputan," lanjutnya.
Situasi ini diperparah dengan fakta bahwa jaringan internet di venue PON, yang seharusnya mendukung kelancaran peliputan, malah sebaliknya.
Kondisi internet yang "hana jelas" atau tidak stabil ini, menurut Fakhrurazi, tidak hanya dirasakan olehnya, tetapi juga oleh rekan-rekan jurnalis lainnya.
"Ketika akses ke website terganggu, apalagi dengan jaringan Telkomsel yang sering putus-putus, ini bisa menurunkan kredibilitas kami sebagai sumber informasi yang andal," jelasnya.
Media Aceh Info, seperti halnya media lainnya, sangat bergantung pada infrastruktur telekomunikasi yang andal untuk mendukung operasionalnya. Dengan semakin maraknya penggunaan media digital, kebutuhan akan koneksi internet yang stabil menjadi sangat krusial.
Menyikapi situasi ini, Fakhrurazi berharap agar pihak Telkomsel segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kualitas jaringan, terutama di area venue PON XXI.
"Kami paham bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas jaringan, namun kami juga berharap Telkomsel bisa segera memberikan solusi. Tidak hanya untuk kami para jurnalis, tapi juga untuk semua pihak yang terlibat dalam PON ini," tutupnya. [nh]
- Pemerintah Aceh Atur Sistem Kerja dan Belajar Selama PON XXI untuk Cegah Kemacetan
- Ada 7 Ribu Undangan Gratis untuk Masyarakat Saksikan Pembukaan PON XXI di SHB
- BSI Aceh Luncurkan Flyer Informasi Lokasi Layanan E-Channel Khusus untuk PON XXI
- Kapolresta Banda Aceh Silaturahmi dengan Rektor UIN Ar-Raniry dan USK