Jelang Idul Fitri, Tim Satgas Pangan Aceh Awasi Harga dan Ketersediaan Sembako
Font: Ukuran: - +
Kepala Biro Perekonomian Setda Aceh, Amirullah, saat memimpin Rapat Koordinasi Satgas Pangan dalam rangka Ketersediaan Stok dan Stabilitas Harga Bahan Pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri1442 H di Gedung Serba Guna Setda Aceh, Banda Aceh, Jum'at (30/4/2021). [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Aceh akan terus mengawasi harga dan ketersediaan bahan pangan untuk kebutuhan bahan pokok masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Perekonomian Setda Aceh, Amirullah, usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Satgas Pangan dalam rangka ketersediaan stok dan stabilitas harga bahan pangan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri, Jumat (30/4/2021) di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh.
Turut hadir dalam Rakor tersebut, antara lain Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh Achris Sarwani, Dirreskrimsus Polda Aceh Kombes Pol. Margiyanta, Kepala Dinas Pangan Aceh Cut Yusminar, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Muhammad Tanwier, dan sejumlah stakeholder penting lainnya.
"Koordinasi dan komunikasi antar stakeholder di Aceh sangatlah penting dilakukan untuk mengawasi stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di Aceh. Pengawasan menjadi hal penting agar harga barang tidak dijual di atas harga normal," kata Amirullah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani, mengatakan, secara historis setiap Ramadhan dan menjelang hari raya selalu terjadi peningkatan laju inflasi di Aceh. Untuk itu, ia merekomendasikan agar adanya operasi dan sidak pasar.
“Harga normal bahan pokok juga perlu dipublikasi melalui media. Begitu juga proses distribusi barang pangan juga perlu diawasi,” kata Sarwani.
Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Pol. Margiyanta mengatakan, perwakilan instansi yang bertanggung jawab dan terlibat dalam Satgas Pangan untuk terjun langsung ke lapangan untuk melakukan penyulusan serta sosialisasi kepada pelaku usaha di bidang pangan. Hal tersebut perlu dilakukan agar tidak ada oknum yang menaikkan harga maupun menimbun barang.
“Penanganan ketersediaan dan stabilitas pangan di Aceh belum maksimal, karena itu perlu adanya peningkatan kerja sama dan koordinasi antar stakeholder dengan pihak ketiga seperti distributor, dan kepala pengangkutan dan pergudangan. Dengan begitu harga pangan dan ketersediaan stok dapat dikendalikan,” ujar Margiyanta. [HA]