Suasana sepi salah satu Warkop di Banda Aceh. [Foto: Akil/Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jelang pencoblosan pada 14 Februari 2024, suasana di warung kopi di Kota Banda Aceh terasa sepi dengan minimnya pengunjung. Fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang diungkapkan oleh Nanda (23), seorang warga Banda Aceh.

Menurut Nanda, kondisi sepi pengunjung ini terjadi karena banyak warga yang tidak menetap di kota saat ini memilih untuk pulang kampung. Libur panjang yang bertepatan dengan momen pemilihan turut menjadi alasan banyaknya orang yang memilih untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.

"Dekat hari pemilu begini, banyak yang pulang kampung. Mereka ingin menghabiskan waktu bersama keluarga, terutama karena ada libur panjang," ungkap Nanda.

Kondisi ini juga teramati sebagai dampak dari tingginya minat masyarakat untuk merayakan momen bersama keluarga menjelang pemilihan umum. Sebagian besar warga memilih untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat sambil merayakan momen penting bagi demokrasi.

"Saya rasa banyak yang lebih memilih untuk berkumpul bersama keluarga daripada sekadar nongkrong di warung kopi. Apalagi, suasana di kampung tentu lebih ramai dan hangat," tambahnya.

Dengan demikian, fenomena sepi pengunjung di warung kopi di Kota Banda Aceh jelang pemilu menjadi cermin dari prioritas dan nilai-nilai yang dipegang oleh sebagian besar masyarakat, di mana momen bersama keluarga dianggap lebih berharga dari pada sekadar hiburan di tempat umum. Hal ini juga mencerminkan semangat kebersamaan dan solidaritas dalam merayakan momen penting bagi bangsa. [ar]