Jelang Pilkada Aceh, Besarnya Jumlah Calon Pemilih Milenial Harus Dioptimalkan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh, beberapa nama mulai bermunculan sebagai bakal calon yang akan berkompetisi di pesta demokrasi menuju kursi orang nomor satu di Aceh pada periode mendatang.
Menanggapi hal itu, Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Iqbal Ahmady mengatakan, bonus demografi dan kemajuan teknologi informasi akan mempengaruhi peningkatan jumlah partisipasi pemilih dari kalangan milenial.
"Ini sebenarnya kesempatan bagi para elit politik mengumpulkan basis massa dari kalangan milenial, terutama bagi mereka yang masih apatis terhadap politik saat Pilkada periode sebelumnya," ungkap Iqbal Ahmady saat mengunjungi Redaksi Dialeksis.com, Rabu (18/11/2020).
Menurutnya, kaum milenial yang dekat dengan media sosial saat ini menjadi kesempatan bagi para pejabat yang ingin mencalonkan diri di bursa Gubernur Aceh periode mendatang dengan merangkul dan mencerdaskan pemilih kelompok ini.
"Sudah bisa merangkul milenial dengan program-program yang segmentasinya milenial, karena jumlah calon pemilih kaum milenial ini besar dan harus dioptimalkan," ungkap Iqbal.
"Ajak milenial ikut terlibat dalam diskusi dan sharing politik, mencerdaskan masyarakat untuk hak mereka terhadap politik. Kalau basis massa dari kalangan milenial ini dapat mereka ambil hatinya, maka peluang menjadi Gubernur Aceh periode mendatang semakin terbuka," pungkasnya.