DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Jemaah haji asal Aceh pada kloter pertama akan memulai perjalanan ke Arab Saudi pada 18 Mei mendatang melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar. Selama penerbangan, para jemaah akan disajikan dua kali makan utama dan satu makanan ringan dengan menu yang mengutamakan cita rasa khas Aceh, termasuk hidangan ikonik keumamah (ikan kayu khas Aceh).
Persiapan menu tersebut telah diuji coba di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Selasa (22 April 2025), yang dihadiri oleh Plt. Sekda Aceh M. Nasir Syamaun dan Kakanwil Kemenag Aceh Azhari. Dalam uji coba tersebut, terungkap bahwa salah satu menu ayam masak Aceh diganti dengan keumamah atas permintaan pihak terkait.
“Kami menyesuaikan permintaan untuk mengganti ayam masak Aceh dengan keumamah agar lebih merepresentasikan kekhasan daerah,” jelas Intan, Sekretaris PT Aqsa Pro Afkara, penyedia layanan katering.
Untuk keberangkatan, jemaah akan menikmati hidangan seperti ayam tangkap, rendang daging, dan ikan tumis Aceh, disertai pilihan nasi gurih, nasi putih, atau nasi kuning. Sementara saat kepulangan, menu akan berbeda namun tetap mengutamakan bahan lokal Aceh. Makanan sengaja diolah tidak pedas untuk mengakomodir semua kalangan, termasuk jemaah lansia yang disediakan bubur khusus.
“Hampir semua bahan baku berasal dari Aceh. Kami ingin memastikan jemaah merasa seperti di rumah,” tambah Intan.
Kakanwil Kemenag Aceh Azhari menekankan bahwa penyajian menu khas Aceh bertujuan meningkatkan kenyamanan jemaah selama penerbangan 10 jam ke Jeddah. Selain makanan, tersedia juga aneka minuman pendukung.
“Kami telah memastikan kualitas dan variasi menu agar jemaah bisa memilih sesuai selera,” ujar Azhari.
Sebanyak 4.378 jemaah haji Aceh akan diterbangkan ke Tanah Suci dalam 12 kloter, dengan 11 kloter berisi jemaah Aceh dan satu kloter gabungan dengan jemaah Sumatera Utara. Seluruh penerbangan akan menggunakan pesawat Garuda Indonesia, mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.