Jubir Pemerintah Aceh Sampaikan Penyebab Banjir di Aceh Utara
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizky
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, Muhammad MTA. [Foto: Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh, Muhammad MTA memberikan penjelasan terkait penyebab banjir Aceh Utara terjadi setiap tahun.
Ia menyampaikan, yang paling penting untuk hari ini kesiapan kita dalam membantu masyarakat masa panik. Sejak hari pertama banjir, Gubernur Aceh langsung memerintahkan kadisos dan BPBA mengambil langkah-langkah penting masa panik.
Katanya, saat ini dinsos masih di lapangan distribusi bantuan. Secara khusus pihak BPBA juga telah turunkan tim kaji cepat terkait banjir yg belangsung dibeberapa Kabupaten/Kota dalam waktu bersamaan dann BPBA sedari mulai turunkan bantuan dari sumber BTT.
Ia menyebutkan, banjir tahunan ini akibat dari alih fungsi hutan yg sangat besar terjadi sehingga debit air tidak terkendali akibat hilangnya hamparan hutan.
"Analisa kita demikian dan ini tidak bisa diselesaikan dengan cara yang biasa, ini masalah serius akibat hilangnya hutan," ucapnya saat diwawancarai Dialeksis.com Rabu (5/1/2022).
Tidak hanya itu, masalah pengendalian banjir tahunan ini harus dobicarakan secara serius, baik dengan Kabupaten/Kota maupun dengan pusat.
"Penanganan ini butuh analisa pengendalian dari hulu sampai hilir karena hal ini terkait hilangnya hutan sebagai penampung air alami," ujarnya.
Hal yang terjadi pun tidak tertutup kemungkinan harus menjadi Proyek Strategi Nasional (PSN) demi menyelamatkan kepentingan besar masyarakat yg berdampak setiap tahunnya.
Ia juga menambahkan, ini terkait hilangnya hutan maka tidak ada jaminan banjir yang sama bisa kita kendalikan apalagi masuk musim penghujan dengan debit air tinggi.
"Paling untuk sementara kita serukan agar semua kita sadar bahwa pentingnya hentikan eksploitasi hutan dan kita semua Pemerintah Aceh bersama-sama Pem Kabupaten/Kota sama-sama menjaga DAS agar lancar," jelasnya.
"Selebihnya kita akan segera mempersiapkan langkah-langkah penanganan jangka panjang pengendalian banjir, bersamaan tindakan-tindak penting menghijaukan kembali lahan-lahan gundul," tambahnya lagi.
Ia menegaskan bahwa sejak hari pertama banjir gubernur langsung memerintah kadissos dan BPBA lakukan langkah-langkah kongkrit terkait penanganan.
"Dinsos langsung lakukan pendistribusian bantuan masa panik, demikian juga BPBA, saat ini tim pemerintah Aceh masih di lapangan," pungkasnya. [au]