Juru Bicara Pemerintah Aceh: Bupati Bireuen Sosok Istimewa dan Punya Banyak Terobosan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Sara Masroni
Bupati Bireuen, Saifannur (kanan) saat menghadiri Peringatan Hari Bakti Adhiyaksa 2019. Foto: IST/Dialeksis.com
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Meninggalnya Bupati Bireuen, Saifannur tidak hanya menyisakan duka bagi masyarakat setempat. Pemerintah Provinsi Aceh ikut merasakan kehilangan sosok beliau.
"Salah satu terobosan beliau yakni pembangunan jalan Cot Panglima yang menghubungkan antara Bireuen dan Takengon, tidak sembarangan orang yang bisa mengubah jurang atau tebing sempit menjadi jalan lebar seperti itu," kata Juru Bicara Pemerintah Provinsi Wiratmadinata saat dihubungi Dialeksis.com, Senin (20/1/2020).
"Kemudian beliau memilih wakil seorang birokrat yang bergelar doktor (Dr Muzakkar A. Gani) dengan sederet reputasi bagus, serta menempatkan orang-orang berkapasitas di pemerintahnya, ini salah satu pendekatan yang baik dalam menata aparatur," tambah Wira.
Menurutnya tidak hanya masyarakat Bireuen yang menaruh harapan terhadap terobosan pembangunan di kabupaten tersebut melalui Alm Saifannur, tetapi juga Pemprov Aceh.
"Kita berharap ada banyak terobosan dari tangan beliau, tetapi Allah berkehendak lain," ungkapnya.
"Dan kita Pemprov Aceh merasa sangat kehilangan seorang sosok yang istimewa di daerah itu. Turut belasungkawa," pungkasnya.
Bupati Bireuen, Saifannur meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Dhirga Surya Medan pada Minggu (19/1/2020) malam dan dikebumikan di Desa Paya Meuneng, Peusangan, Bireuen, Senin (20/1/2020) siang.
Almarhum sempat viral saat mengeluarkan peraturan mengenai standarisasi warung kopi yang melarang wanita duduk tanpa mahram di warkop di atas pukul 21.00 WIB dan melarang wanita duduk semeja bersama yang bukan mahram duduk di warkop.
Peraturan yang dikeluarkan pada 30 Agustus 2018 itu sempat dibahas dan menjadi isu nasional.