kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kader Posyandu harus Aktif Lakukan Pendampingan Ibu Hamil

Kader Posyandu harus Aktif Lakukan Pendampingan Ibu Hamil

Rabu, 14 November 2018 07:15 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebagai garda terdepan bagi pelayanan terhadap ibu hamil, kader Posyandu dihimbau untuk aktif melakukan pendampingan dan menyampaikan informasi terkait kehamilan, agar ibu hamil, bersalin dan ibu nifas tetap dalam kondisi sehat. Selain itu, jika terjadi masalah atau penyulit penyulit selama periode tersebut, maka deteksi dini bisa segera dilakukan. 

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati, dalam sambutannya saat membuka secara resmi Pelatihan Penguatan Kader Posyandu dalam Pendampingan Ibu Hamil dan Penggunaan dan Pemanfaatan Buku KIA, di Aula Dinas Syari'at Islam Kabupaten Aceh Timur, Selasa (13/11/2018).

"Kader posyandu merupakan garda terdepan yang langsung berhubungan dengan ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas melalui berbagai kegiatan posyandu dan kelas ibu. Oleh karena itu,, kader Posyandu harus mampu menyampaikan informasi, mendampingi dan memotivasi ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas untuk mendapatkan perawatan kesehatannya secara tepat," kata Dyah Eri.

Dalam kesempatan tersebut, Dyah Erti mengungkapkan, saat ini angka kematian ibu di Aceh sebanyak 134 orang perseribu angka kelahiran. Sedangkan angka kematian bayi sebanyak 10 perseribu kelahiran hidup.

"Angka-angka tersebut masih berada pada kategori tinggi dibandingkan dengan target yang ditetapkan nasional. Oleh karena itu perlu keseriusan bersama di semua sektor untuk penanganannya. Tidak semata tugas pemerintah, berbagai pihak dan seluruh elemen masayarakat harus bahu-membahu menekan angka kematian ibu dan bayi di Aceh," imbuh Dyah Erti.

Dosen Fakultas Teknik Unsyah itu menekankan bahwa sebagai organisasi kemasyarakatan, TP PKK merupakan mitra pemerintah yang sangat tepat untuk membantu pemerintah menurunkan angka kematian ibu dan anak.

"PKK merupakan organisasi yang langsung bersentuhan dengan masyarakat melalui pembinaan keluarga. Kader PKK dituntut memiliki kemampuan untu merencanakan dan melaksanakan serta mengevaluasi program-program yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi program pelatihan pemberdayaan kader posyandu yang diselenggarakan oleh Pokja IV PKK Aceh ini," ujar Dyah Erti..

Dalam sambutannya, Dyah Erti juga berpesan agar setiap Ibu hamil memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk merawat dan menjaga kehamilannya, sehingga dapat menjalani persalinan dengan baik dan melewati masa nifas dengan sehat. Demikian juga dengan perawatan bayi baru lahir dan anak.

Pelaksanaan pelatihan kader pendampingan ibu hamil ini telah dilakukan oleh Pokja IV TP PKK Aceh di tujuh kabupaten/kota.

Dyah Erti berharap, dengan mengikuti kegiatan ini, para kader posyandu dapat melakukan pendampingan dengan baik kepada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas agar tetap terjaga kesehatannya.

"Untuk memberikan pemahaman kepada para ibu hami tersebut tentu butuh pendampingan dari para kader Posyandu. Oleh karena itu, saya himbau kepada kader Posyandu yang mengikuti pelatihan hari ini, agar mengikuti kegiatan dengan serius, sehingga saat terjun ke masyarakat nanti dapat memberikan pendampingan yang prima," pungkas Wakil Ketua TP PKK dan Dekranasda Aceh itu. (h)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda