Kepala Dinas Sosial Provinsi Aceh, Alhudri menyerahkan bingkisan kepada salah seorang nelayan dari 51 nelayan yang baru saja tiba di Aceh, di Anjongan Mon Mata, Banda Aceh, Selasa (6/10/2020). (Foto: Indra Wijaya/dialeksis.com)

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Aceh, Alhudri mengatakan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada para nelayan Aceh agar tetap menjaga batas wilayah NKRI saat pergi melaut.

Hal tersebut ia katakan karena terkait masih banyaknya nelayan Aceh yang ditanggkap otoritas keamanan batas wilayah laut luar negeri karena kedapatan menangkap ikan disana.

Salah satunya, 51 satu nelayan yang baru saja tiba Aceh yang sebelumnya pada 21 Januari 2020 ke-51 nelayan itu ditangkap oleh otoritas keamanan negara Thailand karena diduga mencuri ikan di daerah kedaulan negara Thailand itu.

"Pemerintah Aceh melalui dinas terkait akan mengatakan kegiatan sosialisasi kepada para nelayan terkait batas wilayah ini," kata Alhudri kepada wartawan di Anjongan Mon Mata, Selasa (6/10/2020).

Kata dia, saat ini juga Pemerintah Aceh tidak henti-hentinya memberi pemahaman kepada para nelayan agar tidak terulang kejadian nelayan Aceh ditanggkap oleh otoritas keamanan negara terkait.

Sebab kata Alhudri, disamping secara pribadi para nelayan itu rugi dikarekan berpisah dengan keluarganya.

"Bayangkan kalau ke-51 nelayan kita tadi nggak dapat amnesti mungkin masa tahanannya lebih lama," ujarnya.

Ia juga mengatakan, dalam beberapa hari kedepan juga akan kembali dipulangkan tiga orang nelayan Aceh dari Nikobar, India.

"Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini sudah berada di India dan menunggu penerbangan ke Jakarta," pungkasnya [IDW].