Kampanye Membaca, Solusi Sadar Literasi Kawula Muda
Font: Ukuran: - +
Pj Walkot Sabang, Reza Fahlevi saat kampanye membaca dan sadar arsip dengan tema Mencerdaskan Generasi Aceh" yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) di Kota Sabang. [Foto: Prokopim Sabang]
DIALEKSIS.COM | Sabang - Budaya membaca menjadi akar literasi yang harus ditingkatkan di kalangan masyarakat, dalam menambah ilmu dan wawasan khususnya bagi kawula muda.
Kampanye membaca dan sadar arsip dengan tema "Mencerdaskan Generasi Aceh" yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) di Kota Sabang, merupakan salah satu cara pemerintah daerah untuk memperkuat minat baca sekaligus upaya mencerdaskan generasi Aceh.
Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi mengatakan, melihat kebiasaan orang-orang Eropa yang membaca di sela-sela kegiatannya, menandakan budaya literasi sudah sangat terbangun.
"Kita juga harus seperti itu, apalagi zaman ini terus akan menuntut kompetensi yang memadai. Kalau tidak, kita akan kalah bersaing di era yang serba cepat berubah ini, bukan yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat," kata Reza Fahlevi, di Aula Pulau Weh kantor Wali Kota Sabang, Rabu (3/7/2024).
Menurutnya, kegiatan ini penting dilakukan untuk meningkatkan minat, kesadaran, kemauan untuk membaca dan juga sadar arsip di Kota Sabang. Terlebih dalam membangun persiapan SDM yang unggul, mampu bersaing, dan berstandar internasional, untuk menghadapi ancaman atau tantangan ke depan.
Pj Wali Kota Sabang juga mendukung upaya Pemerintah Aceh yang tengah melakukan digitalisasi untuk menjamin arsip tersimpan dengan baik dan dapat diakses dengan mudah oleh generasi saat ini.
"Tidak hanya tersimpan di satu tempat menjadi koleksi, tapi tentu juga menjadi satu kekayaan kita yang dapat di akses banyak orang. Semoga dengan digitalisasi arsip dapat mempermudah kita menelusuri jejak sejarah baik berupa naskah dan manuskrip kuno di Aceh, termasuk bagi kita di Kota Sabang ini yang juga memiliki jejak sejarah cukup panjang," tambahnya.
Sementara itu, Kepala DPKA, Edi Yandra menjelaskan kegiatan yang digelar pihaknya itu bertujuan untuk menanamkan dan menumbuhkan minat baca, meningkatkan pengetahuan literasi serta penggunaan aplikasi para generasi muda ke depan. Membaca tidak hanya melalui buku tapi juga gadget, namun yang perlu diperhatikan adalah bahan bacaannya.
"Baca yang bisa membangun diri, ini menjadi penting karena generasi hari ini kurang minat, banyak membaca melalui gadget tapi isi bacaannya itu tidak bermanfaat dan tidak menambah SDM dia. Oleh karenanya kita berharap melalui kegiatan ini, generasi ke depan bisa mencintai membaca," harapnya.
Pada kesempatan ini, pihaknya juga menyosialisasikan aplikasi telusur arsip yang telah diluncurkan 2023 lalu. Ini merupakan aplikasi untuk mengumpulkan naskah-naskah sejarah atau manuskrip kuno yang ada di masyarakat.
"Masyarakat bisa akses melalui aplikasi ini. Sehingga nantinya apabila masyarakat yang memiliki arsip atau manuskrip kuno ini di upload ke kita, kita akan menelusuri dan nanti akan kita lakukan penilaian untuk diberi kompensasi ganti rugi. Mudah-mudahan dengan terkumpul naskah-naskah ini memperkaya koleksi yang ada di kelembagaan kearsipan provinsi," tutup Edi. [*]