Foto: M. Hendra Vramenia

DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada meninjau posko penyekatan arus mudik di perbatasan Aceh Tamiang dengan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (8/5/2021).

Dalam kunjungan ini, Kapolda Aceh Wahyu Widada  didampingi sejumlah perwira Polda Aceh seperti Dirlantas Polda Aceh Kombes Pol Dicky Sondani dan forkopimda Aceh Tamiang yakni Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Ari Lasta Irawan, Dandim 0117 Aceh Tamiang, Letkol Cpn Yusuf Adi Puruhita, Ketua DPRK Aceh Tamiang Suprianto, dan Kajari Aceh Tamiang, Agung Ardiyanto.

Dalam kunjungan tersebut, Kapolda Aceh terlihat memeriksa sejumlah infrasturktur pendukung posko penyekatan, di antaranya melihat langsung kondisi pos pemeriksaan swab antigen, memeriksa buku laporan kendaraan yang telah diputar balik, serta melihat kondisi ambulans yang disiagakan di posko.

“Sudah sangat baik, semua yang dibutuhkan untuk mendukung penyekatan sudah sangat memadai,” kata Wahyu.

Kapolda Wahyu mengungkapkan kedatangannya bukan hanya untuk mengecek kesiapan personel dalam menjalankan innstruksi penyekatan arus mudik, tapi juga ingin memberi motivasi kepada petugas.

Sebab kata dia, para petugas yang dikerahkan di posko perbatasan mengusung misi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dia menjelaskan tren penyebaran Covid-19 di Aceh cenderung meningkat, sehingga dibutuhkan kebijakan tegas untuk mencegahnya.

“Larangan mudik ini untuk mencegah virus masuk ke Aceh, dan sebaliknya virus yang ada di Aceh tidak dibawa ke luar. Ini tujuan dilakukannya penyekatan,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Aceh Tamiang Mursil yang mendampingi kunjungan ini menegaskan keseriusan pihaknya dalam melakukan penyekatan arus mudik. Dia memastikan kelayakan infrastuktur yang mendapat pujian bukan hanya dilengkapi ketika ada kunjungan Kapolda. 

“Sejak awal kita serius menjaga Aceh dari ancaman baru virus Corona. Makanya ambulans yang kita sediakan di posko ini juga yang terbaik, ambulans baru,” ungkapnya.

Senada dengan Kapolda, Mursil juga mengingatkan kembali masyarakat untuk tidak memaksakan diri mudik karena penyekatan dilakukan 24 jam. “Dan sanksi tegas putar balik tetap diberlakukan,” jelasnya. (MHV)