Kapolda Tinjau Banjir Bandang Paya Tumpi
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Takengon - Kapolda Aceh, Brigjen Pol Wahyu Widada yang prihatin atas musibah banjir bandang di Paya Tumpi Takengon, menjenguk lokasi banjir, memberikan semangat kepada korban dan mengarahkan kesatuanya untuk membantu masyarakat.
Kapolda yang didampingi Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, Kapolres Aceh Tengah AKBP. Nono Suyanto, dan Forkopimda, Kamis (14/05/2020) selain mengunjungi lokasi longsor, juga mengecek keadaan masyarakat dipengungsian.
“Masyarakat saat sekarang ini membutuhkan bantuan negara. Tidak mungkin kita terlalu berharap kepada masyarakat yang terkena musibah, untuk memperbaiki diri. Kehadiran kita untuk evakuasi, rehablitasi dan kelanjutannya sangat dibutuhkan. itu tugas kita," sebut Kapolda, mengingatkan aparat keamanan yang berada di lapangan membantu masyarakat.
“Polisi, TNI, dan tim yang diturunkan pemda saat musibah seperti ini adalah bentuk kepedulian negara. Ini kewajiban kita membantu para musibah. Ringankanlah beban mereka,” pinta Kapolda.
“Ini pelajaran buat kita. Bila kita tidak bersahabat dengan alam, maka alam juga tidak bersahabat dengan kita. Penebangan hutan yang dilakukan sehingga terjadi banjir bandang ini, masih belum terlambat untuk diperbaiki. Mari kita bersahat dengan alam, agar alam juga bersahabat dengan kita,” pinta Kapolda.
Selain meninjau lokasi banjir bandang, memberikan arahan ke kesatuanya, Kapolda juga menitipkan bantuan kepada para korban.
Sementara di lapangan, semula ruas jalan Takengon- Biruen ini sudah dapat dilalui kenderaan, setelah adanya perbaikan. Namun mengalami macet, karena adanya longsor. Petugas yang membersihkan matrial di ruas jalan ini, berupaya agar ruas jalan ini secepatnya kembali normal.
Menurut Shabela Abubakar, Bupati Aceh Tengah akibat banjir bandang yang melanda kawasan Paya Tumpi ini, walau tidak ada korban jiwa, namun 66 KK atau 247 jiwa harus mengungsi menyelamatkan diri. Untuk Paya Tumpi Induk ada 11 KK (38 jiwa). Paya Tumpi Baru 7 KK (24 jiwa) dan pinangan 29 KK (118 jiwa).
Pemda sudah memberikan masa panik, mendirikan dapur umum, juga menurunkan tim satu SSK dari kesatuan TNI- Polri, Brimob dan tim Pemda untuk membersihkan lokasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat. (baga)