Kapolres Lhokseumawe dan Kasdim 0103/Aut jadi Pemateri pada Kegiatan PKKMB di PNL
Font: Ukuran: - +
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto SIK saat memaparkan materi terkait dengan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat untuk mahasiswa PNL, Lhokseumawe, Selasa (30/8/2022). [Dok. PNL for Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kota Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto SIK dan Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0103/Aut Mayor Jumiin SSos MSM menjadi pemateri pada kegiatan hari kedua Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKBM) di kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), Selasa, (30/08/2022).
Kapolres Lhokseumawe Henki memaparkan materi terkait dengan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.
"Kamtibmas, kata aman mengandung banyak arti, aman dan bebas dari gangguan fisik dan psikis. Kamtibmas merupakan suatu kebutuhan yang tak lepas dari jalannya roda pembangunan nasional secara umum, dan khususnya masyarakat untuk menjaga keamanan individu dan lingkungan," kata Henki yang pernah bertugas tujuh tahun di Makassar.
Henki mengatakan di hadapan 1.400 lebih mahasiswa baru untuk menjadi polisi pada diri sendiri, hal ini karena tidak sebandingnya jumlah polisi dengan penduduk di Indonesia.
"Jadilah polisi untuk diri sendiri. Di Indonesia, seorang polisi melindungi 1.200 orang. Jadi tugas polisi sangat berat," kata Alumni Akpol 2004 dan Sespimpen tahun 2019 ini.
Ia juga menekankan tentang pentingnya penguasaan teknologi, pada generasi millenial.
"Generasi sekarang harus pada generasi melinial yang sangat menguasai digital," pungkas Henki.
Sebelumnya Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0103/Aut Mayor Jumiin, S.Sos.,M.SM di hadapan mahasiswa baru PNL peserta PKKMB 2022 menekankan tentang pentingnya bela negaa dan wawasan kebangsaan.
"Pentingnya bela negara dan wawasan kebangsaan. Karena Indonesia adalah negara yang besar, karena letaknya yang strategis, maka banyak negara lain yang ingin menguasai," terang perwira lulusan Secaba 1991 dan Secapa Reg TNI AD 2001 ini.
Tambah Jumiin, Indonesia memiliki sifat kemajemukan dan kebinekaan dalam suku, budaya, Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
"Tentang bela negara, merupakan kewajiban warga negara," pungkasnya.[]