Kasus Aktif Covid-19 di Aceh Lebih Enam Ribu Orang, 379 Kasus Baru
Font: Ukuran: - +
Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Daerah - Kasus aktif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh sudah lebih dari enam ribu orang. Angka persisnya sebanyak 6.203 kasus, termasuk 379 kasus baru konfirmasi positif terinfeksi virus corona. Sementara itu, jumlah penderita Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah sebanyak 95 orang, dan tujuh orang dilaporkan meninggal dunia.
“Kasus aktif merupakan jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri,” jelas Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media di Banda Aceh, Selasa (10/8/2021).
Ia menerangkan, peningkatan kasus aktif dalam dua pekan terakhir tidak terlepas dari tingginya kasus-kasus baru Covid-19 di Aceh dibandingkan dengan jumlah kasus yang sembuh, ditambah kasus meninggal dunia di Aceh.
Selama dua minggu, periode 26 Juli “ 1 Agustus 2021 dan 2 “ 8 Agustus 2021, kasus baru Covid-19 mencapai 3.494 orang. Sedangkan kasus sembuh dalam periode yang sama bertambah 1.790 orang, dan kasus meninggal dunia bertambah 128 orang. Kasus sembuh dan meninggal dunia sekitar 55,9 persen dari kasus-kasus positif baru mingguan tersebut.
Sementara itu, penambahan kasus positif baru dalam dua hari terakhir sudah mencapai 531 orang. Sedangkan yang sembuh 232 orang, dan meninggal dunia 27 orang. Beberapa kasus meninggal dunia tersebut kasus-kasus lama yang dilaporkan dalam dua hari terakhir, jelasnya.
Ia mengatakan tidak semua kasus aktif yang mencapai 6.203 orang itu dirawat di rumah sakit. Pasien Covid-19 yang dirawat pada 29 rumah sakit rujukan yang ada di Aceh sebanyak 588 orang saat ini. Sisanya, Sebahagian besar pasien tanpa gejala atau gejala ringan yang melakukan solasi mandiri atau melakukan isolasi di tempat isolasi khusus lainnya.
Meski tidak semua penderita Covid-19 dirawat di rumah sakit, lanjut Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu, namun sangat mempengaruhi tingkat pengisian tempat tidur atau Bed Occupation Rate (BOR) di ruang isolasi Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-emerging (PINERE) maupun di ruang Intensif Care Unit (ICU).
“Tingkat keterisian bed atau BOR rumah sakit yang biasanya hanya sekitar 20 “ 25 persen kini meningkat hingga 50 persen dan bahkan lebih, dalam dua pekan terakhir,” katanya.
Bahkan, sejumlah rumah sakit perawatan Covid-19 di Aceh BOR-nya sudah di atas 80 persen, seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya, Aceh Besar, dan RSUD Kota Subulussalam. Begitu juga tingkat pemakaian bed rumah sakit rujukan utama di Aceh, RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh, nilai BOR-nya terus meningkat, tuturnya.
Kemudian ia mengatakan, sejauh ini pasien Covid-19 maupun pasien non-Covid masih mampu dilayani dengan baik sesuai kebutuhan medisnya. Tetapi, apabila kasus positif baru dengan gajala sedang dan berat terus meningkat dikhawatirkan sistem pelayanan 29 rumah sakit perawatan Covid-19 di Aceh bisa terlampaui, katanya.
Karena itu, hindari sakit, imbuhnya. Jangan pernah berharap dirawat rumah sakit. Tindakan pencegahan dengan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19 jauh lebih baik dan aman daripada harus terbujur di ranjang PINERE rumah sakit. Selanjutnya ia mengajak semua berdoa agar yang sakit segera sehat dan kasus-kasus baru tidak melonjak lagi di Aceh.
“Kita semua berikhtiar dan berdoa kepada Allah SWT agar Pandemi Covid-19 segera berakhir di Aceh dan di seluruh tanah air,” tuturnya.
Kasus kumulatif
Selanjutnya ia melaporkan kasus akumulatif kasus Covid-19 Aceh yang telah mencapai 25.743 orang, per 10 Agustus 2021. Jumlah penderita yang sedang dirawat sebanyak 6.203 orang. Para penyintas Covid-19, (penderita yang sembuh) sebanyak 18.444 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 1.096 orang.
Data kasus Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru harian yang bertambah lagi hari ini sebanyak 379 orang, pasien yang sembuh bertambah mencapai 95 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah tujuh orang lagi.
Penderita baru 379 orang, meliputi warga Banda Aceh 113 orang, Aceh Besar 67 orang, Aceh Tamiang 27 orang, Bireuen 22 orang, warga Pidie dan Aceh Singkil sama-sama 20 orang. Kemudian warga Langsa 18 orang, Aceh Barat 17 orang, Lhokseumawe 16 orang, dan warga Aceh Tenggara 10 orang. Warga Gayo Lues delapan orang dan Aceh Barat Daya tujuh orang.
Kemudian warga Nagan Raya dan Aceh Selatan sama-sama enam orang. Selanjutnya warga Aceh Utara lima orang, warga Aceh Timur, Pidie Jaya, dan Aceh Jaya, masing-masing tiga orang. Lebih lanjut warga Aceh Tengah, Simeulue, dan Subulussalam, sama-sama dua orang. Sedangkan warga Bener Meriah dan Sabang masing-masing satu orang.
Sementara itu, penderita Covid-19 yang sembuh sebanyak 95 orang, meliputi warga Aceh Besar 27 orang, warga Bener Meriah dan Banda Aceh sama-sama 21 orang. Kemudian warga Bireuen sebanyak 11 orang, Pidie Jaya lima orang, Simeulue empat orang, Aceh Barat Daya tiga orang, Sabang dua orang, dan satu lagi warga Aceh Tengah.
“Pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah tujuh orang lagi di Aceh,” katanya.
Tujuh anggota masyarakat Aceh yang meninggal dunia tersebut, meliputi warga Aceh Besar sebanyak tiga orang, Aceh Timur dua orang, dan dua orang lagi masing-masing warga Aceh Tamiang dan Aceh Jaya, jelas SAG.
Lebih lanjut ia memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 873 orang, meliputi 746 orang selesai isolasi, 51 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.830 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.653 orang, sedang isolasi di rumah 153 orang, dan 24 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.[]