kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kebutuhan Obat di Aceh Cukup di Tengah Covid-19

Kebutuhan Obat di Aceh Cukup di Tengah Covid-19

Minggu, 05 April 2020 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Sulfan Pengusaha Apotik Putroe Meuraxa Saflan


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh yang tetap membuka akses transportasi darat, membuat pengusaha dan distributor obat-obatan di Aceh tidak kuatir kekurangan stok obat, bahkan tetap berjalan normal, kecuali untuk jenis vitamin C, Vitamin E dan Obat daya tahan tubuh, yang langka karena banyak masyarakat yang mencari jenis obat ini.

"Jalur darat tetap normal dan lancar pendistriubusiannya," kata pengusaha Apotik Putroe Meuraxa Saflan di Lamglumpang, Ulee Kareng, Banda Aceh, Minggu (5/4/2020).

Dikatakannya, jika pemerintah tidak menutup transportasi darat, pihaknya yakin ketersediaan obat tetap lancar, kecuali seperti Vitamin C yang pernah tertahan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, itu kemudian langka dimana-mana.

"Obat tidak dikirim dengan transportasi udara. Mungkin yang paling butuh pengiriman dengan udara adalah Rumah Sakit," ujarnya.

Sementara, Kepala Cabang Mensa Bina Sukses (MBS), perusahaan distributor obat-obatan menyebut pihaknya tidak terkendala dengan pendistribusian obat, karena selain telah menstok hingga 3 bulan, juga transportasi darat lancar selama Covid-19.

"Belum ada kendala, distribusi lancar. Kami dari MBS tidak memakai transportasi udara sejak tarif pengiriman naik jauh sebelum ada virus Covid-19," ujar Rusdi.

MBS katanya, adalah perusahaan distrubutor obat-obatan yang berpusat di Jakarta, untuk sumatera tetap memakai pengiriman jalur darat.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda