DIALEKSIS.COM | Aceh - Mengajak masyarakat untuk ikut berperan dalam penurunan dan pencegahan stunting dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya yang dilakukan oleh Keuchik Subulussalam Timur Wahda SE. Ia menggunakan becak mesin bersama istrinya Sumiyati Berutu SPd mengelilingi kampong mengajak warganya untuk turut serta dan proaktif mencegah dan menurunkan stunting dengan datang ke Posyandu.

Keuchik Wahda mengungkapkan, aksi turun ke jalan mengunakan becak mesin merupakan program Keuchik beserta para kader kesehatan di Kampong Subulussalam Timur rutin yang dilakukan untuk memastikan program kesehatan tersosialisasikan di masyarakat.

"Aksi nyata bersama kader kesehatan adalah untuk mendukung program pemerintah dalam mencegah dan menurunkan stunting di kampong," tegas Wahda dalam rilis yang disampaikan kepada awak media, Sabtu (24/6/2023).

Sementara itu, bidan Kampong Anita SKeb mengatakan, kegiatan Posyandu dilakukan rutin bulanan.

"Pelayanan Posyandu bagi bayi balita dilakukan untuk mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat," sebutnya.

Bidan Anita menjelaskan, sasaran Posyandu yakni bayi balita 0 - 59 bulan, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, PUS (pasangan usia subur).

"Kami sangat mengimbau orang tua agar membawa anaknya ke Posyandu untuk lebih ditingkatkan, sehingga upaya kontrol terhadap tumbuh kembang anak bisa lebih optimal terutama mencegah atau menurunkan stunting," pintanya.

Bidan Anita juga menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada Keuchik Subulussalam Timur dan aparat Kampong yang telah mendukung program kesehatan.

"Saya mengucapkan banyak terimakasih atas kepedulian Keuchik Subulussalam Timur beserta jajarannya yang telah mendukung program kesehatan di masyarakat dengan berkeliling mengimbau masyarakat untuk datang ke Posyandu," pungkasnya. [*]