DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) pastikan stok hewan kurban, khususnya sapi, masih cukup memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan kebutuhan sapi untuk kurban rata-rata hanya 1,5 juta ekor. Sementara itu, total populasi sapi di RI mencapai 16 juta ekor. Sedangkan, kebutuhan kambing dan domba untuk kurban rata-rata hanya 16 juta ekor, sedangkan, jumlahnya jauh lebih rendah populasi kedua hewan itu yang mencapai 25 juta-30 juta.

Meski stok masih aman, tetapi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan harga hewan kurban jeblok 50 persen karena wabah PMK.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah pusat akan menangani PMK mulai dari tingkat terbawah, yakni desa dan kecamatan dan diawasi secara digital.

Selain itu, Syahrul mengatakan satuan tugas (satgas) penanganan PMK juga sudah bergerak untuk membasmi wabah tersebut. 

Sebanyak 550 sapi yang akan dijadikan hewan kurban sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. Sapi itu dikirim dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memenuhi kebutuhan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Kemudian, kata Syahrul, akan ada enam kapal yang akan mengangkut ribuan sapi untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban di Jabodetabek. Hewan kurban akan dikirim secara bertahap. (CNN Indonesia)