Kepala BI Provinsi Aceh Sebut Tantangan Ekonomi ke Depan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizky
DIALEKSIS.COM | Aceh - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh, Rony Widijarto P menyebutkan, ekonomi Aceh pada triwulan I tahun 2023 tumbuh sebesar 4,63% (yoy) artinya lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 5,60% (yoy).
Ia juga mengatakan, pertumbuhan dari sisi sektoral didorong oleh LU Perdagangan serta LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Sementara itu, dari sisi penggunaan, pertumbuhan didorong oleh Konsumsi Rumah Tangga, PMTB, dan Ekspor Luar Negeri.
Lanjutnya, yang diperlukan sekarang adalah bagaimana menciptakan nilai tambah dalam hal pertanian, perikanan, dan lainnya. Industri inilah yang bisa menyerap ketenagakerjaan yang tinggi juga. Artinya, ekonomi bisa bertambah.
"Tapi kita tetap melihat ekonomi secara tahunan, karena ini akan menjadi tantangan untuk menarik investor untuk penanaman modal mereka," ucapnya dalam diskusi yang turut dihadiri oleh tim Dialeksis.com di Simpang Lima Grocery, Jum'at (12/5/2023).
Hal ini dilakukan agar bisa mencapai angka ekonomi yang lebih tinggi, maka harus dijaga kualitas di dalam sasaran. Kemudian, digitalisasi juga mendukung perekonomian saat ini.
Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengakselerasi dan mengurangi tingkat kemiskinan di Aceh, diantaranya adalah melalui pengembangan kelompok subsistem, mendorong pengembangan ekonomi UMKM dan menggelar event promosi seperti GBBI dan GBWI, mendorong pengembangan dan implementasi green economy dalam pembangunan berkelanjutan di Aceh.
Kemudian mengakselerasi ekosistem ekonomi digital melalui pemanfaatan platform dan pembayaran digital, mengakselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, mendorong penguatan industri pengolahan untuk mengolah SDA dengan multiplier effect tinggi, dan mendorong pertumbuhan investasi dengan menjaga persepsi positif investor swasta.
Tidak hanya itu, tambahnya rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Aceh dalam 10 tahun terakhir (2,74%) termasuk yang terendah di Sumatera (3,92%). Saat ini, ekonomi Aceh masih didorong sektor primer (pertanian dan pertambangan), pangsa Sektor Industri Pengolahan masih rendah (4,68%), di bawah pangsa Sektor Industri Pengolahan Sumatera (20,50%).
"Strategi yang dilakukan agar pengendalian inflasi terintegrasi dengan upaya mendorong produksi pangan dan olahan lokal," tutupnya [AU]