Kepala Daerah Mendadak Stroke, dr Azharuddin: Meskipun Padat Jadwal, Kesehatan Diri Harus Diutamakan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Ketua PERSI Aceh, dr Azharuddin. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tak sedikit terdengar kabar bahwa ada gubernur, walikota maupun bupati di Indonesia yang mengalami sakit parah, bahkan ada yang meninggal dunia saat menjalankan tugas yang begitu padat, menguras pikiran dan tenaga.
Berdasarkan penelusuran media, sudah ada beberapa pejabat yang mengalami sakit keras. Misalnya Bupati Sintang, Jarot Nirwano yang dikabarkan mengalami serangan stroke hingga tiga kali. Lalu ada juga kabar Wakil Bupati Kayong Utara, Effendi Ahmad yang harus dilarikan ke rumah sakit dan dirawat cukup lama karena serangan jantung. Lalu kabar terbaru datang dari PJ Bupati Gayo Lues, Rasyidin Porang yang dikabarkan sakit keras.
Lantas mengapa kepala daerah rentan mengalami sakit?
Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Provinsi Aceh, Dr dr Azharuddin SPOT K-Spine FICS mengatakan, penyakit stroke mempunyai faktor resiko. faktor resiko tersebut dapat dicegah dengan mengedepankan hidup sehat.
Terkhusus bagi pejabat yang mempunyai faktor resiko stroke, dr Azharuddin menyarankan kepada pejabat tersebut untuk rutin cek kesehatan sehingga potensi stroke bisa dihindari atau diminimalisir.
“Seorang kepala daerah itu kan bisanya sudah berumur 50-60 tahun. Kalau ada riwayat penyakit seperti darah tinggi, kencing manis, atau kolesterol, atau faktor pemicu stroke lainnya, kemudian dipicu dengan stres, maka terjadilan stroke. Kadang-kadang malah ada serangan jantung,” ujar dr Azharuddin kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Sabtu (28/1/2023).
Untuk mencegah terjadinya kondisi-kondisi kritis seperti stroke atau penyakit sejenisnya, dr Azharuddin meminta pejabat tersebut untuk berkonsultasi dengan dengan dokter ahli.
“Dokter ahli bisa memprediksi kemungkinan munculnya stroke. Kalau sudah diprediksi, maka stroke bisa dicegah. Tentunya butuh disiplin dan mau peduli terhadap anjuran-anjuran dokter,” tuturnya.
dr Azharuddin menegaskan bahwa seorang pejabat harus mengedepankan kesehatan. Meskipun tuntutan seorang pejabat sangat tinggi, tetapi perhatian terhadap kesehatan diri jangan dilupakan.
“Meskipun padat jadwal, kesehatan diri harus diutamakan,” pungkasnya.(Akh)
- Pemuda Gayo Lues Doakan Kesembuhan PJ Bupati, Minta Pejabat Eselon Jangan Bikin Gaduh
- Pasca Penyegelan, Ini Tanggapan Direktur PT Rumah Sakit Arun Lhokseumawe
- MaTA Dukung Kejari Lhokseumawe Geledah Rumah Sakit Arun, Minta Diusut Tuntas
- Pj Kepala Daerah yang Tak Mampu Kendalikan Inflasi Ditegur Mendagri