DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Kota Banda Aceh, Ridwan menyerukan pentingnya peran keluarga dalam mencegah perilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Kota Banda Aceh. LGBT merupakan perilaku menyimpang yang sangat meresahkan dan berbahaya bagi masa depan.

Ia menegaskan bahwa peran ayah dan ibu sebagai pendidik utama dan pembentuk karakter pertama di dalam keluarga sangat penting dalam mencegah perilaku LGBT. 

“Kita harus membangun kesadaran dan kemampuan orang tua untuk menghadapi perilaku menyimpang ini,” ujar Ridwan, Selasa (11/02/2025).

Untuk mendukung hal tersebut, DSI berencana mengembangkan program pembinaan keluarga dan parenting yang lebih luas. Selain itu, DSI melalui Da’i perkotaan menyediakan layanan konsultasi psikologi bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam menangani anak-anak yang terindikasi melakukan perilaku menyimpang.

Kepala DSI Banda Aceh Ridwan mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah perilaku LGBT. 

“Kita semua adalah orang tua bagi anak-anak di Kota Banda Aceh dan orang tua diharapkan dapat memberikan peringatan dan nasihat kepada anak-anak yang melakukan perilaku menyimpang. Jikalau terjadi perlawanan, laporkan ke kita (DSI),” tambahnya.

Ia juga berharap agar gampong-gampong di Kota Banda Aceh dapat mengembangkan resam gampong untuk mengatur tentang perilaku LGBT.

 “Kita semua harus bekerja sama untuk menyelamatkan generasi muda kita dari berbagai hal yang dapat merusak mereka,” ungkapnya.

Pihaknya menegaskan Banda Aceh bukanlah tempat bagi LGBT karena agama Islam melarang perilaku tersebut dan semua pihak harus menjaga keutuhan agama dan mencegah perilaku menyimpang yang dapat merusak syariat Islam.

"Dengan berbagai upaya tersebut,  Pemko Banda Aceh melalui Dinas Syariat Islam berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi muda dan mencegah penyebaran perilaku menyimpang seperti LGBT," pungkas Ridwan. [*]