Beranda / Berita / Aceh / Kepala MAN I Banda Aceh Minta Dukungan Pemerintah Aceh Percepat Pembangunan Sekolah

Kepala MAN I Banda Aceh Minta Dukungan Pemerintah Aceh Percepat Pembangunan Sekolah

Sabtu, 01 Maret 2025 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

 Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Model Banda Aceh, Nursiah, S.Ag. M.Pd. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Model Banda Aceh, Nursiah, S.Ag. M.Pd., mengharapkan dukungan Pemerintah Aceh dalam proses penimbunan lahan untuk mempercepat realisasi pembangunan gedung sekolah baru. Proyek strategis ini direncanakan menggunakan anggaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Kementerian Agama RI dan ditargetkan selesai pada 2026.

“Kami telah berupaya mandiri dengan menimbun lahan seluas kurang lebih 7.000 meter persegi melalui gotong royong masyarakat, alumni, Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh, serta donatur lainnya. Namun, untuk mencapai target pembangunan tepat waktu, kami sangat membutuhkan bantuan Pemerintah Aceh dalam penyelesaian penimbunan lahan ini,” ujar Nursiah saat ditanya Dialeksis.com, Sabtu (1/3/2025).

Nursiah menekankan bahwa anggaran SBSN tidak dapat dialokasikan untuk penimbunan lahan, melainkan hanya untuk pembangunan fisik gedung dan pengadaan mobiler.

“Sesungguhnya, skema SBSN hanya mencakup pendanaan konstruksi bangunan dan sarana penunjang seperti perabot atau peralatan pembelajaran. Oleh karena itu, penyiapan lahan, termasuk penimbunan, harus diselesaikan terlebih dahulu melalui sumber pendanaan lain,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa target tahun 2025 difokuskan pada penyelesaian penimbunan lahan, sementara pembangunan fisik gedung baru akan dimulai pada 2026 seiring dengan pencairan anggaran SBSN (Surat Berharga Syariah Negara).

Lokasi pembangunan MAN I Model Banda Aceh terletak di Jalan Syiah Kuala, Desa Lamdingin, Kota Banda Aceh. Saat ini, proses penimbunan masih tersendat akibat keterbatasan anggaran dan alat berat. Padahal, pembangunan gedung baru dinilai mendesak untuk meningkatkan kapasitas pembelajaran di madrasah tersebut, yang selama ini menjadi salah satu institusi pendidikan unggulan di Aceh.

Nursiah menambahkan, proyek ini merupakan bagian dari perluasan infrastruktur pendidikan guna menampung lonjakan minat masyarakat.

“MAN I Model Banda Aceh tidak hanya melayani siswa dari Kota Banda Aceh, tetapi juga dari kabupaten sekitar. Dengan fasilitas yang memadai, kami optimis dapat memberikan layanan pendidikan lebih baik,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Nursiah menyampaikan harapan agar MAN I Model Banda Aceh tidak hanya menjadi madrasah berstandar nasional, tetapi juga berdaya saing internasional. Saat ini, MAN I Model Banda Aceh telah masuk dalam daftar 1.000 sekolah terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Hanya lima sekolah dan madrasah di Aceh yang berhasil meraih prestasi tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa realisasi anggaran SBSN 2026 hanya bisa dicapai jika persiapan lahan, termasuk penimbunan, tuntas sesuai jadwal.

“Kolaborasi dengan Pemerintah Aceh akan menjadi kunci keberhasilan proyek ini demi masa depan pendidikan anak-anak Aceh,” ujarnya.

“Dukungan dari pemerintah daerah diharapkan tidak hanya memperlancar pembangunan fisik, tetapi juga memperkuat peran MAN I Model Banda Aceh sebagai lembaga pendidikan berbasis agama dan sains yang kompetitif di tingkat nasional dan internasional,” pungkas Nursiah. [ar]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI