Kesal Terhadap Kepala Sekolah, Empat Oknum Guru Hambat Proses Pembelajaran Di SMP Negeri 1 Peusangan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajrizal
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Proses pembelajaran yang dilangsungkan di SMP Negeri 1 Peusangan Matang Glp Dua Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen dilaporkan berlangsung kacau.
Informasi yang dihimpun Dialeksis, Jumat, (15/2/2019) dari berbagai sumber termasuk wali murid siswa menyebutkan proses les sore atau belajar tambahan satu ruang kelas 3.8 terhenti lantaran salah satu dari oknum guru tersebut melarang siswa-siswi untuk mengikuti les.
"Ada oknum guru sebanyak empat orang tidak suka terhadap kepala sekolah SMP Negeri 1 Peusangan, oknum guru tersebut sering buat tingkah di sekolah sehingga menghambat proses belajar mengajar siswa,"kata Nur salah seorang wali Murid.
Diakui wali murid yang lain, persoalan di SMP Negeri 1 Peusangan sudah sangat menganggu proses belajar siswa-siswi, selama bulan Januari proses belajar sempat terganggu lantaran oknum guru yang tidak suka terhadap kepala sekolah berbuat keributan, seperti memencahkan kaca jendela, memencahkan kaca air gelas, memagar ruang kepala sekolah dan melarang siswa mengikuti les bahkan empat guru tersebut tidak masuk mengajar.
Wali murid berharap pihak dinas pendidikan Bireuen untuk dapat segera menyelesaikan persoalan konflik internal di SMP Negeri 1 Peusangan.
Penelusuran Dialeksis dari berbagai sumber termasuk walid murid siswa serta tokoh-tokoh di Matang Glp Dua, keempat oknum guru tersebut masing-masing berinisial SFR mengasuh mata pelajaran Matematika, Ghz mengasuh mata pelajar B.Inggris, Azhri mengasuh mata pelajar B.Inggris dan Hsn mengasuh pelajaran IPS.
Dari keempat guru tersebut di koordinir oleh Azhri, keempat guru tersebut tidak suka terhadap kepala Sekolah SMP Negeri 1 Peusangan Hadisah.S.Pd. Azhri bukanlah guru biasa ia merupakan adik kandung dari pada isteri Bupati Bireuen. Karena bagian dari pada keluarga Bupati Bireuen Azhri sering membuat kericuhan seperti memecahkan kaca, memagari pintu ruang kepala sekolah bahkan memecahkan kelas pengisi air punya sekolah.
Dikonfirmasi media ini Azhari melalui telepon seluler berjanji akan bertemu media ini untuk menjelaskan persoalan tersebut, Namun dihubungi kembali jam 20.00 Wib Azhari mengangkat telepon, Namun ia tidak berbicara. Setengah Jam kemudian dihubungi lagi Hpnya sudah dimatikan.
Terkait persoalan di SMP 1 Peusangan, Kadis Pendidikan Bireuen Muhammad Nasir dihubungi media ini membenarkan persoalan tersebut, pihaknya dari Dinas sedang menyelesaikan persoalan di SMP Negeri 1 Peusangan
"Tinggal menunggu waktu saja, persoalan sudah kita ketahui, guru, kepala sekolah sudah kita panggil, tinggal waktu eksekusi saja,"kata M.Nasir mengaku sedang berada diluar daerah.
"Mungkin dalam waktu dekat ini sudah ada keputusan,"lanjut M.Nasir.
Dihubungi terpisah kepala SMP Negeri 1 Peusangan Hadisah S.Pd menjelaskan terkait persoalan di SMP Negeri 1 Peusangan ia sudah meneruskannya kepada pihak Dinas maupun ketua komite sekolah. Diakui dirinya selama ini karena sering terjadi persoalan aktivitas belajar mengajar disana sering terganggung.
"Hari ini berdasarkan laporan guru anak les sore kelas 3.8 mereka tidak less ada aknum guru yang tidak suka kepada saya melarang. Seharusnya kalau tidak suka pada saya jangan korbankan siswa,"kata Hadisah.
Hadisah berharap persoalan ini supaya dapat diselesaikan segera, ia mengakui selama memimpin SMP Negeri 1 Peusangan telah berbuat banyak untuk kemajuan sekolah maupun pendidikan Peusangan.
"Hanya beberapa oknum yang tak suka sama saya, Alhamdulillah seluruh komponen sekolah seperti komite sekolah, masyarakat, tokoh peusangan, wali murid tidak ada yang complain tentang kepemimpinan saya,"jelas Hadisah.S.Pd. (f)