Beranda / Berita / Aceh / Ketika Payung Baiturrahman Terbentang Lagi

Ketika Payung Baiturrahman Terbentang Lagi

Jum`at, 31 Januari 2025 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, meresmikan rehabilitasi enam payung elektrik dan lantai halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (31/1/2025). [Foto: Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bagi pengunjung, belum sempurna bila tak singgah di Masjid Raya Baiturrahman. Salah satu yang ingin dilihat dari masjid kebanggaan rakyat Aceh itu adalah payung raksasa saat terbuka. 

Ada perasaan kagum saat menyaksikan payung yang ada di masjid yang berlokasi di Kota Banda Aceh itu.  Bagi mereka yang pernah menunaikan ibadah haji, sudah pasti akan terkenang dengan payung masjid Nabawi. 

Berada di masjid Nabawi tentu jemaah akan melakukan shalat, dan pada saat yang sama akan terhubung dengan Nabi Muhammad yang membangun masjid yang berada di Madinah. 

Sama, siapapun yang berkunjung di Aceh, bila seorang muslim, pasti akan melaksanakan shalat, dan pada saat yang sama akan terhubung dengan sejarah. 

Masjid Raya Baiturrahman adalah saksi hidup dari perjalanan kisah rakyat Aceh khususnya saat melakukan perang panjang dengan Belanda. 

Tidak heran bila siapapun yang memimpin Aceh tergerak untuk membangun, atau mempercantik masjid yang kini sudah memiliki tujuh kubah itu. 

Pengembangan masjid raya yang menghadirkan kubah dilakukan di masa Zaini Abdullah memimpin Aceh. Ground Breaking pada Selasa, 28 Juli 2015 sebagai tanda dimulainya pengembangan. Dan, diresmikan pendirian 12 payung pada Selasa, 13 Februari 2017. 

Dengan pengembangan itu, daya tampung jemaah pun meningkat, dari 9000 menjadi 24 ribu jamaah. Tentu saja yang dibangun bukan hanya payung seperti di masjid Nabawi, tapi juga pembangunan fasilitas pendukung masjid lainnya. Memang, ada yang hilang namun keberadaan masjid yang dihiasi payung raksasa itu membuat mesjid raya semakin megah. 

Seiring waktu, payung yang dibuka dengan penggerak elektrik itu ada yang rusak. Maka, ketika ada sejumlah payung yang tidak terbuka, pengunjungpun banyak yang mengekpresikan rasa kecewanya. 

Bukan hanya itu, diberbagai bagian lainnya, seperti bagian bawah tanah, tempat mengambil wudhuk, juga ada bagian-bagian yang mengalami kerusakan, yang sudah barang tentu mengganggu kenyamanan jemaah. 

Pj Gubernur Aceh, Safrizal bergerak cepat mengatasi keluhan berbagai pihak terkait Masjid Raya Baiturrahman, termasuk keadaan payung raksasa yang tidak terbentang lagi. 

Tekad itu semakin kuat saat Safrizal melihat langsung kondisi Masjid Raya Baiturrahman usai melaksanakan Shalat Jumat di masjid kebanggaan masyarakat Aceh itu, pada Jumat, 6 September 2024. 

“Setelah berkeliling bersama Imam Besar Masjid Raya Prof Tgk Azman Ismail. Saya perintahkan kepada instansi terkait, untuk melakukan rehabilitasi masjid ini,” katanya.

Dan, di bawah komando Dr. T. Aznal Zahri, S. STP, M. Si selaku Plt Kepala Dinas Perkim Aceh, rehabilitasi enam payung elektrik dan pergantian membrane payung Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh telah selesai sesuai target.

“Alhamdulilah, rehabilitasi enam payung elektrik dan pergantian membrane payung telah terpasang sesuai dengan target, saat ini dilakukan finishing,” kata Teuku Zainal. 

Hari ini, payung masjid raksasa milik Masjid Raya Baiturrahman pun terbentang kembali. Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal, meresmikan pemanfaatan kembali payung Masjid Raya Baiturrahman setelah melalui proses rehabilitasi berat, Jumat (31/1/2025).

Diakui, renovasi  tersebut belum sepenuhnya rampung. Masih terdapat enam payung di bagian belakang masjid mengalami kerusakan, seperti sobek dan tidak berfungsi secara optimal. Keenam payung tersebut akan dikerjakan pada 2025.

“Dengan demikian, Masjid Raya Baiturrahman kembali memiliki kebanggaan terhadap ciri khasnya,“ tutup Safrizal. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI