Ketua BPW PISPI Aceh: Ubah Mindset karena Petani Bisa Jadi Usahawan Besar
Font: Ukuran: - +
Reporter : Auliana Rizky
Ketua BPW PISPI Aceh, Azanuddin Kurnia. [Foto: for Dialeksis.com]
Tantangan Pertanian
Sementara itu, sejauh ini PISPI memberikan apresiasi terhadap pemerintah, tapi masih ada tantangan yakni pupuk subsidi. Pupuk subsidi di Indonesia setiap tahun akan berkurang, jadi pemerintah perlu mendorong pengurangan pupuk subsidi harus berbanding lurus dengan pupuk organik.
Azanuddin menilai, SDA cukup banyak, bahan-bahan baku di Indonesia ini perlu dimanfaatkan untuk peningkatan pupuk, karena pada saat yang lain subsidinya juga tinggi.
Dalam hal ini, bagaimana pemerintah memberikan pada petani ketika melakukan penanaman, semua input produksi itu bisa ada dan hadir di tengah-tengah petani.
Tambahnya, bagaimana pemerintah memberikan keterjaminan harga, ketika petani sudah panen apalagi panen raya, kadang-kadang harga tidak sesuai dengan harapan petani.
Pemerintah harus sudah berpikir bagaimana menggeser subsidi pada sektor prasarana produksi itu diganti dengan subsidi pada sektor pasar. Jadi, bisa dilihat dari harga pokok produksinya.
Seorang petani di Gampong Kumbang Kecamatan Keumala Pidie sedang menyemprot tanaman padinya. [Foto: Dialeksis.com/Alfi Nora]Jadi, berapapun petani nanti melakukan panen, minimal sekali harga memadai. Artinya, tidak terlalu mengkhawatirkan para petani.
"Petani tidak khawatir ketika panen raya nanti harganya turun," tuturnya.
Ia menyarankan, para pengamat ekonomi sudah harus berpikir untuk mengusulkan pada pemerintah, yakni bagaimana dilakukan pada subsidi pasar, contohnya ada operasi pasar, membantu subsidi transport, dan ini bisa dilakukan secara masif.
Tantangan para petani Aceh saat ini adalah faktor cuaca, iklim, dan ketersediaan air. Namun masyarakat khususnya petani harus merasa bahwa mereka bagian dari pembangunan ini.
"Mari bersama-sama kita bangkit dari petani prasejahtera bisa menjadi petani yang luar biasa, bagaimana menjadi petani sebagai pengusaha dan wirausaha," jelasnya.
"Ubah mindset. Para petani bisa jadi usahawan besar, tidak hanya menjadi petani pahlawan pangan," pungkasnya. [AU]